Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Fokus Biayai Sektor Produktif, LPDB Modali Koperasi Syariah Petani Salak Sleman Rp 1,1 M
Senin, 7 Desember 2020 10:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM berharap, ke depan pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus fokus membiayai koperasi terutama di sektor produktif.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam kunjungannya ke perkebunan salak milik KSSU BMT Mitra Usaha Mulia didampingi Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana dan Ketua Pengurus KSSU BMT Mitra Usaha Mulia Mardiono, Sleman, Yogyakarta, Minggu (6/12).
Baca juga : Tips Agar Karyawan Tetap Produktif dimasa Pandemi
Teten menegaskan, pembiayaan di sektor produktif dinilai lebih banyak menghasilkan pendapatan dibanding sektor perdagangan. Hal itu penting agar UMKM bisa bertahan di saat pandemi Covid-19 ini. "Pemerintah lewat LPDB mulai mengarahkan bantuan dana bergulir tak hanya disalurkan sektor perdagangan, apalagi untuk industri besar. LPDB harus difokuskan ke sektor produksi, seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan perajin kriya," pinta Teten.
Ke depan lanjut dia, KemenkopUKM bersama LPDB-KUMKM tengah membuat business plan, supaya UMKM seperti petani ini tak kesusahan. "UMKM juga jangan dibiarkan usaha sendiri-sendiri, sudah menjadi anggota Koperasi tapi usaha masih kecil, kalau masuk ke Koperasi kan diharapkan bisa tumbuh besar," imbuhnya.
Baca juga : Kemenkop UKM Pastikan Banpres Produktif Sulawesi Tenggara Tepat Sasaran
Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana menjelaskan, KSSU BMT Mitra Usaha Mulia merupakan mitra LPDB-KUMKM di pembiayaan syariah. Diketahui, mereka sudah mendapatkan pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM untuk yang ketiga kalinya.
"Yang pertama tahun 2010 sebesar Rp1 miliar, kedua di tahun 2015 sebesar Rp2 miliar dan Desember 2020 sebesar Rp1,1 miliar yang masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya