Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Negeri Sakura Guyur BUMN Rp 57 Triliun
Indonesia Masih Seksi Di Mata Investor Asing
Selasa, 8 Desember 2020 07:19 WIB
Sebelumnya
Toto menyebutkan, investor Jepang selama ini sudah banyak menjalin kerja sama dengan beberapa BUMN. Terakhir, mereka kerja sama dengan Indonesia dalam pembangunan pelabuhan, sarana kereta listrik, dan lainnya.
Toto menambahkan, kerja sama seharusnya bisa direalisasikan dengan cepat. Karena, Indonesia telah mengikat kerja sama bisnis di dalam Perjanjian Regional Comprehensive economic Partnership (RCEP) pada November tahun lalu. “Kerangka kerja sama RCEP ini sudah ditandatangani dua minggu lalu. Yang mengikat ASEAN association of Southeast asian Nations) dengan Jepang. Ini bisa menjadi pilar bagi percepatan kerja sama bisnis antara Indonesia dan Jepang,” jelasnya.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 35,1 Triliun Untuk Vaksin Dan Imunisasi Covid
Pengamat dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Donna Gultom mengamini RCEP memberikan peluang untuk meningkatkan dan mempercepat kerja sama. Tetapi, tetap memerlukan penyesuaian kebijakan. “Perlu ada strategi berupa policy adjustment yang dapat mendorong industri manufaktur, yang tidak hanya memasok kebutuhan pasar dalam negeri saja. Tetapi perlu meluas hingga pasar negaranegara anggota RCEP dan non RCEP,” ujar Donna dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marves Luhut telah ke Jepang, pekan kemarin. Hasilnya, Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi menyatakan komitmennya akan berinvestasi sebesar 4 miliar dolar AS. Serta mendukung pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
Baca juga : Kementerian BUMN Tetapkan Direksi Baru PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
“PP (Peraturan Pemerintah) yang mengatur SWF Indonesia akan selesai pada pertengahan Desember ini. Dan tentunya PP tersebut akan semakin mempercepat pembentukan lembaga dana abadi Indonesia,” sebut Erick.
Dalam kunjungannya, Erick dan Luhut bertemu dengan beberapa instansi pemerintah Jepang, dan sekitar 20 perusahaan terkemuka. Di antaranya Mitsubishi Estate, Mitsui, Hanwa, dan Sumitomo. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya