Dark/Light Mode

Protokol CHSE Kawal Pemulihan Industri Pariwisata

Selasa, 8 Desember 2020 14:27 WIB
Bimbingan Teknis Wisata Alam, Budaya, dan Buatan dengan Penerapan Protokol CHSE Sustainable pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa (8/12). (Foto: Kemenparekraf)
Bimbingan Teknis Wisata Alam, Budaya, dan Buatan dengan Penerapan Protokol CHSE Sustainable pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa (8/12). (Foto: Kemenparekraf)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah memangkas 50 juta pekerja dalam sektor pariwisata dunia. Pekerja pariwisata di Indonesia termasuk di dalamnya. Sebelum pandemi, pekerja pariwisata ada 13 juta orang. Kini, diperkirakan hanya tersisa 6,5 juta orang.

Agar sektor pariwisata bergeliat kembali, dan pekerja pariwisata punya penghasilan lagi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun standar Protokol Cleanliness, Health, Safety, & Environmental (CHSE). “Ada beberapa standar Protokol CHSE sebagai acuan bahwa kondisi destinasi dan pelaku wisata sudah siap kembali beraktivitas," kata Subkoordinator Wisata Alam II Direktorat Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenparekraf Joko Suharbowo, saat memberi sambutan pada Bimbingan Teknis Wisata Alam, Budaya, dan Buatan dengan Penerapan Protokol CHSE Sustainable pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa (8/12).

Baca juga : Permudah Akses, Sumbawa Kudu Genjot Pembangunan Infrastruktur Antar Wilayah

Kegiatan yang mengusung tagline Indonesia Care ini dibuka Anggota Komisi X DPR Himmatul Aliyah. Dalam situasi pandemi, ia mengingatkan sektor pariwisata tetap menjadi bagian yang penting bagi masyarakat Indonesia. "Pariwisata merupakan bagian integral pembangunan nasional dengan tetap memberikan perlindungan bagi nilai agama dan budaya untuk kepentingan nasional," katanya. 

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia anjlok. "Kita harus mengutamakan kepercayaan dalam penjualan industri ini. Beri tahu kepada pelanggan, kita sudah menjalan sterilisasi supaya pelanggan merasa aman," lanjut Himmatul, mencontohkan Protokol CHSE diterapkan dalam industri ritel ekonomi kreatif.

Baca juga : Pariwisata Babak Belur, Butuh Langkah Luar Biasa 

Bimbingan teknis ini diikuti sekitar 90 peserta dari pelaku UMKM. Materi bimbingan dibawakan praktisi pariwisata Budi Setiawan. Menurutnya, mengetahui dan memahami panduan teknis CHSE akan mendorong upaya pemulihan, kesiapan destinasi, dan rebound strategy dalam rangka tatanan keabnormalan baru, serta membangun kepercayaan publik, meningkatkan minat wisatawan, dan menciptakan destination appeal.

"Perubahan perilaku penting untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Tapi, ditambah dengan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.