Dark/Light Mode

Terapkan Protokol 3K, Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan

Kamis, 12 November 2020 17:35 WIB
Labuan Bajo terapkan protokol 3 K untuk menyambut wisatawan di masa pandemi.
Labuan Bajo terapkan protokol 3 K untuk menyambut wisatawan di masa pandemi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar simulasi Protokol 3K (Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan) destinasi pariwisata nasional di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simulasi protokol 3 K yang melibatkan 23 kementerian/lembaga ini diyakini akan membangkitkan pariwisata di Labuan Bajo. Langkah ini merupakan hasil sinergi dengan pemangku kepentingan terkait untuk penerapan Protokol 3K di destinasi wisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, penerapan Protokol 3K menjadi perhatian dan pertimbangan wisatawan saat akan datang ke destinasi pariwisata Indonesia.

Baca juga : Soetta Sabet Akreditasi Bandara Sehat

Menurutnya, penerapan protokol tersebut menjadi kunci dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.

"Simulasi ini sebagai bentuk pernyataan sikap kepada dunia luar bahwa Labuan Bajo siap menyambut wisatawan dunia. Di era adaptasi kebiasaan baru, ini adalah momen pembenahan sekaligus kebangkitan pariwisata Indonesia menuju destinasi kelas dunia," kata Wishnu Kamis (12/11).

Sesuai arahan Presiden Jokowi, kata dia, pemerintah daerah bersama kementerian lembaga terkait harus bersinergi dan terintegrasi dalam menyusun Protokol 3K untuk kembangkita destinasi pariwisata nasional.

Baca juga : DKI Dianggap Tak Maksimal

Selain itu, penerapan Protokol 3K harus lengkap disertai langkah pencegahan, mitigasi, dan tanggap darurat, termasuk dari sisi potensi dan kejadian yang mengancam keamanan dan keselamatan wisatawan.

"Sehingga langkah simulasi ini menjadi hal penting untuk memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Simulasi tersebut mengangkat tiga skenario, yakni skenario kebencanaan yang berpotensi tsunami, skenario kecelakaan kapal, dan skenario kecelakaan perorangan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari BMKG, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, BTNK, Kementerian Kesehatan, Tour Guide, Tim Terpadu, masyarakat, dan lainnya.

Baca juga : Terapkan Program ISED, Pemerintah Gandeng Jerman Bangkitkan Wisata Lombok

"Saya kembali tekankan bahwa Protokol 3K ini diperlukan untuk meyakinkan pengunjung di destinasi pariwisata tentang jaminan kenyamanan dalam hal kesehatan, keselamatan, serta keamanan," kata Menpar.

Simulasi Protokol 3K ini adalah yang pertama dilakukan di Indonesia dan akan dilakukan di destinasi pariwisata nasional lainnya. (KPJ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.