Dark/Light Mode

Catat Kinerja Kinclong, PNM Sambut Positif Wacana Holding BUMN Ultra Mikro

Kamis, 10 Desember 2020 14:53 WIB
Direksi PNM saat menggelar temu media yang digelar secara virtual, Kamis (10/12). (Foto: Istimewa)
Direksi PNM saat menggelar temu media yang digelar secara virtual, Kamis (10/12). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain itu, ada pula Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun telah diterima pada tanggal 3 Desember 2020. "Komitmen pemerintah ini akan meningkatkan ekuitas perusahaan dan memperbaiki Gearing Ratio perusahaan dari 5,3 kali menjadi 3,9 kali," katanya.

Dana tersebut nantinya akan disalurkan kembali ke para nasabah PNM yang saat ini jumlahnya mencapai 7,7 juta nasabah. Yang diharapkan jumlahnya akan meningkat akhir tahun hingga 7,8 juta nasabah. "Secara absolut terbesar masih di sektor perdagangan dengan kontribusi 68 persen, sisanya pertanian dan peternakan, komposisi penjual makanan dan minuman. Hampir semuanya meningkat," sebutnya.

Baca juga : Petahana Positif Kena Corona

Hingga November 2020, PNM menyalurkan pembiayaan baik ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) maupun Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) keseluruhan hingga Rp 23,6 triliun naik 10,51 persen dari November 2019 sebesar Rp 21,3 triliun.

Sementara outstanding keseluruhan pembiayaan juga naik 25 persen di November 2020 sebesar Rp 21.8 triliun dari November 2019 Rp 17,5 triliun. "Prestasi PNM di mana hampir banyak industri mengalamai penurunan, tapi kami cukup menonjol dengan mencatat pertumbuhan ditambah kualitas pembiayaan atau rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) 1,05 persen di mana NPL Mekaar 0,15 persen dan NPL ULaMM 2,99 persen," terangnya.

Baca juga : Sinergi Kemensos dan Kemenkop, KPM dari PKH Sukses Jadi Usaha Mikro

Dari sisi aset, PNM tumbuh Rp 28,4 triliun, pendapatan usaha Rp 5,2 trilun dan laba bersih sebesar Rp 260 miliar. Dari sektor digitalisasi, Sunar mengaku pihaknya fokus di semester 2 ini mendigitalisasi tenaga pendamping 10 ribu gawai dengan aplikasi dan paket data yang dibekali.

"Hal ini akan memudahkan proses bisnis. Aplikasi pembiayaan Mekaar tak lagi pakai kertas, data langsung masuk ke server lewat aplikasi," ujarnya.

Baca juga : Berkat Keterbukaan, Pertamina Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik

Pihaknya juga bersyukur, untuk berkomitmen menciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 2 juta baik melalui penciptaan pelaku usaha ultra mikro maupun menambah lapangan pekerjaan lebih dari 10 ribu pegawai beserta pemberdayaan dan pembiayaan yang dilakukan, melalui peningkatan jumlah nasabah selama masa pandemi.

Terkait perkembangan penyaluran Banpres Produktif per 7 Desember 2020, target penyaluran Banpres sebesar 4.055.384 nasabah dengan realisasi nasabah tersalurkan 2.561.397 orang sebanyak Rp 6,15 triliun. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.