Dark/Light Mode

Datang Ke Kantor Cabang Depok

Ombudsman Puji Pelayanan Lapak Asik BP Jamsostek

Kamis, 25 Juni 2020 22:00 WIB
Dirut BP Jamsostek Agus Susanto (batik putih) dan anggota Ombudsman La Ode Ida (ketiga kanan) saat mengunjungi kantor cabang BP Jamsostek Depok, Kamis (25/6)
Dirut BP Jamsostek Agus Susanto (batik putih) dan anggota Ombudsman La Ode Ida (ketiga kanan) saat mengunjungi kantor cabang BP Jamsostek Depok, Kamis (25/6)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota  Ombudsman La Ode Ida memuji layanan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) di masa pandemi Covid-19.  La Ode menyebut, belum pernah melihat layanan seefisien seperti di BP Jamsostek. 


Hal ini diutarakan La Ode usai bersama Dirut BP Jamsostek Agus Susanto mengecek pelayanan di kantor cabang BP Jamsostek, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/6). 

"Saya mengapresiasi. Saya belum pernah melihat (pelayanan) yang seperti ini," kata La Ode.

Baca juga : Bamsoet: Sektor Pariwisata Akan Pulih dengan Terapkan Protokol Kesehatan

Sekadar info, di masa pandemi ini, sejak Maret lalu BP Jamsostek telah memperkenalkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik yang disingkat Lapak Asik, melalui tiga kanal: online, offline dan kolektif.  Layanan ini bisa digunakan para pekerja yang ingin mencairkan jaminan hari tua (JHT) mereka. 

Untuk kanal online, peserta dapat mengajukan klaim dengan mengakses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id. Seluruh pemeriksaan dan validasi dokumen bisa dilakukan lewat video call. 

Namun bagi peserta yang mengalami kendala saat menggunakan Lapak Asik online, BP Jamsostek juga membuka kanal offline yang tersedia di kantor cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
 
“Lapak Asik offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BP Jamsostek dan peserta secara langsung, sebab telah disediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data,” kata Agus.

Baca juga : Pemko Padang Panjang Usulkan Chatib Sulaiman Jadi Pahlawan Nasional


Agus juga menambahkan bahwa melalui metode ini, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) mampu melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan yang disebut "One to Many". Sehingga mampu meningkatkan penyelesaian klaim, sekaligus menjaga phsycial distancing.

Hingga saat ini metode One to Many telah diimplementasikan di hampir seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan, khususnya bagi kantor-kantor yang punya ruang memadai. Namun bagi kantor-kantor yang kecil, masih dilakukan dengan cara one to one dengan  tetap memperhatikan physical distancing.

Nah, Lapak Asik offline inilah yang memancing kekaguman La Ode terhadap pelayanan BP Jamsostek. “Hal seperti inilah yang perlu disosialisasikan  ke publik. Perlu disampaikan ke pihak lain,” imbuh La Ode. 

Baca juga : Datang ke Kantor Barunya, Ahok Masih Belajar Sama Tanri Abeng

Karena itu, lanjut La Ode, dengan pola pelayanan yang dilakukan oleh BP Jamsostek, harus didukung. Salah satunya adalah dukungan dari badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jaringan.

"Tadi saya dapat laporan, Telkom men-charge BP Jamsostek seperti tarif komersial lainnya. Padahal seharusnya, lembaga non profit atau badan layanan umum harus mendapat perlakuan khusus. Harus ada kebijakan jadi tidak disedot anggarannya hanya untuk membayar Telkom. Karena ini badan layanan umum, tidak boleh terhambat," kata La Ode. [KRS]


 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.