Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Top, RI Punya PLTS Terapung Terbesar Di Asia Tenggara

Jumat, 18 Desember 2020 12:55 WIB
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana saat resmikan PLTS Terapung.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana saat resmikan PLTS Terapung.

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara resmi dibangun. 

PLTS yang terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP), kerja sama PT PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan MASDAR (UAE), anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi milik Pemerintah UAE. 

Dengan investasi senilai 129 juta dolar AS, PLTS ini diproyeksikan memproduksi listrik sebesar 250 GWh per tahun.

Baca juga : PLN Gandeng Masdar, Mulai Bangun PLTS Terapung Cirata 145 MW

Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengungkapkan, Kementerian ESDM terus berupaya mendorong badan usaha agar tetap menyediakan pasokan listrik yang cukup melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan memperhatikan rantai pasok energi primer.

Ketersediaan listrik dan kemudahan akses bagi masyarakat serta harga yang terjangkau, menjadi kewajiban yang harus diwujudkan oleh Pemerintah.
"Dibuktikan dengan capaian rasio elektrifikasi pada akhir 2019 sebesar 98,89% dan ditargetkan menjadi 99,9% pada 2020," ungkap Dadan, Kamis (17/12).

Selain memanfaatkan sumber-sumber energi berbasis fosil sebagai sumber energi listrik, pemerintah juga memanfaatkan sumber-sumber energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti energi surya dan air. 

Baca juga : Indonesia Bersiap Jadi Sentra Distribusi Vaksin Asia Tenggara

Hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor pembangkit.

"Indonesia berkomitmen di dalam Paris Agreement pada COP-21, dengan target penurunan GRK sebesar 29% dari Business as Usual (BAU) pada tahun 2030 tanpa bantuan internasional dan target sebesar 41% dengan bantuan international," tuturnya.

PLTS Terapung Cirata, merupakan bagian dari Proyek Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan Pemerintah melalui PT PLN  dalam rangka meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan agar mencapai target 23% energi terbarukan di tahun 2025.

Baca juga : Pengangguran Di DKI Terbesar Di Indonesia

Nilai investasi proyek ini mencapai 129 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,8 triliun, dengan komposisi saham 51% oleh PT PJBI dan 49% Masdar. Nantinya, PLTS Terapung Cirata akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE).  [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.