Dark/Light Mode
Kuartal III Minus 3 Persen
Pak Jokowi Masih Pede
RM.id Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun ini masih belum menggembirakan. Meskipun ada peningkatan, pertumbuhannya masih minus 3 persen. Artinya, ekonomi kita masuk jurang resesi, karena dua kali berturut-turut mengalami minus pertumbuhan.
Di kuartal II minusnya 5 persen. Meskipun resesi, Presiden Jokowi masih pede ekonomi akan segera pulih. Berapa persisnya pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III ini akan di umumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kamis (5/11) siang.
Baca juga : Pak Jokowi Sudah Tanda Tangan?
Namun, dalam sidang Kabinet Paripurna di Istana negara, Jakarta, kemarin, Jokowi sudah memberikan bocoran. “Pada kuartal III ini, kita juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kami minus 3 persen, naik sedikit,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Meski negatif, Jokowi mengklaim, angkanya tetap lebih baik dari realisasi kuartal II yang minus hingga 5,32 persen. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa situasi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain. “Ini kalau dibandingkan dengan negara lain masih jauh lebih baik,” imbuh Jokowi.
Baca juga : Jokowi Masih Sopan
Untuk kuartal IV-2020, Jokowi meminta seluruh kementerian menggenjot belanja. Hal itu untuk mendorong permintaan masyarakat, sehingga konsumsi rumah tangga bisa membaik pada akhir tahun. “Kuartal akhir, saya harapan realisasi belanja betul-betul harus berada pada titik maksimal,” tegas Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.