Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Direktur Dian Perdana Medika Bantah Berita Galon Guna Ulang Bahaya

Kamis, 31 Desember 2020 00:21 WIB
Direktur Klinik Dian Perdana Medika, Jawa Tengah, Dian Kristiani (Foto: Istimewa)
Direktur Klinik Dian Perdana Medika, Jawa Tengah, Dian Kristiani (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Klinik Dian Perdana Medika, Jawa Tengah, Dian Kristiani, membantah pemberitaan tentang senyawa Bisphenol A alias BPA dalam galon guna ulang yang mengutip namanya. Dian mengatakan, dirinya hanya mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih wadah berbahan plastik. Sebab, ada ketakutan mikropartikel yang terkandung di dalam plastik bisa mengandung BPA yang bisa berbahaya jika terkena panas dan terkonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang.

“Jadi, saya tidak pernah menyampaikan bahwa mikropartikel plastik BPA itu yang ada di dalam galon guna ulang,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi Rabu (30/12).

Baca juga : KPU Kalsel Tak Gentar Lawan Gugatan Denny

Dian mengatakan, yang disampaikan saat itu adalah lebih fokus kepada ketelitian memilih plastik yang mengarah kepada botol susu bayi dan tempat makan. Bukan galon guna ulang. Hal itu karena botol-botol susu dan wadah makan yang saat ini beredar di masyarakat banyak yang belum melalui proses pengujian atau aman dari bahan BPA.

"Jadi, ditakutkan jika digunakan dalam kondisi panas secara berulang-ulang, mikropartikel di plastik BPA akan larut dalam air menembus sawar plasenta dan membahayakan bayi,” tuturnya.

Baca juga : The Fed Pertahankan Suku Bunga, Rupiah Bersinar Lagi

Mengenai galon guna ulang, Dian menegaskan, dari jaman dahulu sampai sekarang masih dianggap aman. Isu ini sudah direspons aktif oleh beberapa negara seperti Kanada. Bahkan, Danone pun sudah lebih spesifik dalam pemilihan plastiknya sesuai kebutuhan. "Kalau ada yang menulis bahwa saya mengatakan galon isi ulang berbahaya, itu tidak benar,” tandas Dian.

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Broto Wasisto, juga mengatakan, seorang dokter tidak bisa membuat pernyataan ke publik bahwa produk makanan atau minuman itu berbahaya jika tidak disertai bukti-bukti ilmiah.

Baca juga : Asdamindo Pastikan Galon Guna Pakai Sudah Lewati Kontrol Ketat

“Umumnya seorang dokter akan mengikuti aturan-aturan yang secara ilmiah sudah ada bukti-buktinya. Dia bisa mengatakan lain kalau ada bukti-bukti ilmiah,” kata Broto. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.