Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Imbas Pandemi Covid-19
5 Target Pembangunan Terancam Tak Tercapai
Selasa, 12 Januari 2021 05:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor, baik kesehatan maupun ekonomi. Imbasnya, sejumlah target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terancam tak tercapai.
Dalam catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), lima target dalam program SDGs terancam tidak tercapai.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna merinci target program SDGs yang berpotensi tidak tercapai itu, yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia.
Baca juga : Mendagri Kepikiran Bakal Terapin WFH 100 Persen
Kemudian, target mengakhiri kemiskinan ekstrem dan mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi.
Selain itu, memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua juga bakal gagal tercapai.
“Kemiskinan masih terus terjadi dan masih cukup sulit. Jadi komponen SDGs sulit tercapai,” kata Agung dalam Webinar International Ensuring Transparency and Accountability in Covid-19 Pandemic: a Multi- Stakeholder Approach/Perspective di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Positif Covid-19, 14 Tahanan KPK Dilarikan Ke Wisma Atlet
Dia menyatakan, target program SDGs tersebut terancam tidak tercapai, karena hingga saat ini pandemi belum mereda. Justru memasuki gelombang kedua di beberapa negara.
“Pandemi merupakan tantangan yang sangat besar. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya, dan masih berjuang untuk mengatasi ini,” ujarnya.
Agung mengatakan, krisis kesehatan ini juga telah membuat ekonomi dunia dalam kondisi buruk, mendorong jutaan orang kembali ke dalam kemiskinan.
Baca juga : Positif Covid Dan Nekat Liburan, Terancam Bui
Covid-19 juga memperparah keadaan yang sebelumnya telah mengalami gangguan global lainnya, seperti krisis keuangan pada 2008 dan krisis teknologi atau Industri 4.0 pada 2009. Ada juga krisis politik pada 2016.
“Kami tidak punya pilihan lain selain merangkul situasi dan membiasakannya dengan mengadaptasi normal baru,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya