Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RI Kawal Pasokan Vaksin Covid-19 Dengan Jalur Diplomasi
Rabu, 30 Desember 2020 15:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia siap mengawal ketersediaan vaksin virus Corona baik di dalam maupun luar negeri. Vaksin Covid-19 akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat pada awal Januari 2021.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat berkunjung ke pabrik Bio Farma di Bandung, Rabu (30/12).
Baca juga : BPJT Kembangkan Aplikasi Informasi Bagi Pengguna Jalan Tol
"Dari track multilateral, kita terus melakukan diplomasi, komunikasi, dan berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), GAVI dan lainnya. Koordinasi tetap dilakukan untuk mengamankan akses vaksin melalui mekanisme Covax -AMC (Advance Market Commitment) dengan range perkiraan perolehan 3-20 persen jumlah penduduk," kata Retno.
Menurut Retno, Indonesia termasuk satu dari sejumlah negara yang telah mengamankan vaksin untuk keperluan dalam negeri. Namun, kata dia, pemerintah juga turut memikirkan ketersediaan vaksin bagi negara lain.
Baca juga : Positif Covid-19, Syekh Ali Jaber Didoakan Cepat Sembuh
Hal ini sesuai dengan prinsip Indonesia dari sejak awal pandemi, yaitu akses setara bagi vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau.
"Indonesia tidak hanya memikirkan kebutuhan sendiri. Namun juga berkontribusi kepada negara lai agar dapat memperoleh akses vaksin setara," sambung Retno.
Baca juga : Psikolog Unpad: Positif Covid Harus Dibarengi Dengan Pikiran Positif
Selain itu, Retno mengatakan, jalur diplomasi juga terus dilakukan untuk memperlancar pertukaran data ilmiah yang diperlukan bagi pemberian vaksin dalam kondisi darurat. Bahkan, Kemenlu telah memfasilitasi pertemuan virtual antara tim peneliti Indonesia dan Turki.
"Scientific data ini sangat penting. Artinya dan tidak boleh ditawar. Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi berkali-kali, bahwa prinsip kehati-hatian harus terus dipegang, dan kesehatan keselamatan masyarakat adalah prioritas nomor satu," kata Retno.[DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya