Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minimalkan Risiko Pandemi Covid, Pemerintah Harus Terus Genjot Komunikasi

Rabu, 30 Desember 2020 16:38 WIB
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman saat menjadi pembicara Focus Group Discussion Rakyat Merdeka bertajuk Waspada Lonjakan Kasus Covid Pasca Liburan Akhir Tahun, Rabu (30/12). (Foto: Tangkapan layar Youtube RakyatMerdeka TV)
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman saat menjadi pembicara Focus Group Discussion Rakyat Merdeka bertajuk Waspada Lonjakan Kasus Covid Pasca Liburan Akhir Tahun, Rabu (30/12). (Foto: Tangkapan layar Youtube RakyatMerdeka TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia hampir setahun. Namun, masih banyak masyarakat yang tak percaya dengan wabah ini. Sebagian besar yang lain, sudah abai dengan protokol kesehatan dan enggan ikut program vaksinasi.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengakui, masalah public trust memang tak bisa dibangun dalam waktu yang singkat.

Baca juga : Psikolog Unpad: Positif Covid Harus Dibarengi Dengan Pikiran Positif

"Masalah trust, masyarakat di negara manapun, terbangun tidak dalam satu dua hari. Termasuk untuk mematuhi protokol kesehatan 3 M juga vaksinansi," ungkap Dicky dalam Focus Group Discussion (FGD) Rakyat Merdeka bertajuk Waspada Lonjakan Kasus Covid Pasca Liburan Akhir Tahun, Rabu (30/12).

Menurutnya, ada sejumlah hal penting yang patut dicatat pemerintah untuk mengatasi ini. Yakni strategi komonukasi risiko wabah sejak awal dan selama pandemi.

Baca juga : Bagi Artika Sari Devi, Pandemi Tantangan Terberat Jadi Ibu

"Pemerintah harus menyampaikan informasi dengan seimbang, serta komprehensif. Agar masyarakat jadi wasapda. Misalnya dengan ancaman. Seperti di Australia, kalau anda nggak nurut, maka gak bisa Natalan. Mayoritas nurut," ujar dia.

Kedua, lanjutnya, ketika pemerintah mengendalikan pandemi dengan optimal, dan terbukti terjadi penurunan kurva, di situlah public trust terbangun.

Baca juga : Kasus Buruh Migran Melonjak, Tak Dapat Bantuan Sosial

"Di Australia, dari 10 orang, 9 mau divaksin loh. Bagaimana Indonesia? Saya kira ini pekerjaan rumah kita bersama. Perbaiki komunikasi, khususnya terkait risiko pandemi," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.