Dark/Light Mode

Jokowi Divaksin Corona, Rupiah Melesat

Rabu, 13 Januari 2021 09:45 WIB
Nilai tukar rupiah. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Nilai tukar rupiah. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,21 persen di level Rp 14.087 dibandingkan dari perdagangan kemarin Rp 14.130 per dolar AS. Salah satu pendongkraknya, Presiden Jokowi di vaksin Covid-19.

Penguatan rupiah juga diikuti mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan menguat 0,45 persen terhadap dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,26 persen, yen Jepang naik 0,19 persen, yuan China melonjak 0,16 persen, dan dolar Singapura menguat 0,08 persen.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, melemah 0,44 persen menjadi 90,074, merupakan penurunan harian pertama untuk indeks dalam empat sesi terakhir.

Baca juga : Pasar Buru Dolar, Rupiah Galau

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro mengalami penguatan 1,12 persen ke level Rp 17.238, terhadap dolar Australia menguat 1,42 persen ke level Rp 10.961 dan terhadap yuan China menguat 1,04 persen ke level Rp 2.189

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra melihat, peluang rupiah bakal menguat sepanjang hari ini, lantaran pasar menyambut positif divaksinnya Presiden Jokowi pagi ini. "Vaksinasi yang akan mulai dilakukan bisa memberikan dukungan untuk penguatan rupiah," kata Ariston di Jakarta, Rabu (13/1).

Vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan hari ini pasca Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) bagi vaksin Sinovac, perusahaan farmasi asal China. Efikasinya sebesar 65,3 persen.

Baca juga : PSBB Ketat Jawa-Bali Berlaku Hari Ini, Rupiah Lemes

Dari luar negeri, rupiah didorong sentimen positif oleh tingkat imbal hasil atau yield surat utang AS, US Treasury yang mulai turun. Di mana ini juga berpotensi mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini.

Yield obligasi AS sebelumnya naik dari kisaran di bawah 1 persen ke 1,15 persen dalam beberapa hari terakhir. Tetapi pagi ini, yield obligasi AS turun ke 1,11 persen.

Rupiah lanjut Ariston, juga mendapat vitamin dari ekspektasi pasar terhadap stimulus fiskal lanjutan dari pemerintah AS di bawah kepemimpinan Joe Biden. Hal ini turut melemahkan dolar AS dan menguatkan rupiah. “Sepanjang hari ini rupiah bisa berada di kisaran Rp 14.000-14.150 per dolar AS,” imbuhnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.