Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bisa Tekan Biaya Logistik
Pemerintah Kebut Merger BUMN Sektor Pelabuhan
Rabu, 20 Januari 2021 05:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana mempercepat merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I, II, II dan IV. Langkah itu diyakini bisa menurunkan biaya logistik.
Masing-masing Pelindo sudah sepakat, merger sebagai jalan terbaik dibanding holding. Aksi korporasi ini diharapkan bisa menyediakan pelayanan yang efisien dan biaya rendah. Apalagi, pelabuhan adalah pusat kegiatan ekonomi logistik produk ekspor impor yang strategis.
Baca juga : Saatnya Kita Jadi Pemain Utama Keuangan Syariah
“Solusi dari problem ini adalah merger, bukan holding. Setelah itu nanti akan dibentuk lagi klaster service pelabuhan. Misalkan, peti kemas akan dikontrol dengan resources yang sama,” ungkap Direktur Utama Pelindo II atau Indonesia Port Corporations (IPC) Arif Suhartono dalam acara virtual, kemarin.
Menurutnya, rencana merger dijalankan karena 80 persen pelanggan peti kemas pelabuhan adalah perusahaan atau individu yang sama. Untuk itu, akan lebih mudah jika seluruh pelabuhan dari ujung ke ujung punya standarisasi, account manager, dan servis yang sama.
Baca juga : Pemerintah Tanggung Biaya Perawatan
“Pada dasarnya, Pelindo II sangat mendukung proses merger karena dapat mewujudkan cost yang lebih rendah. Merger juga memudahkan visibility perusahaan,” kata Arif.
Di kesempatan yang sama, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III, Kokok Susanto mengungkapkan, setelah merger, Pelindo III akan masuk pada klaster logistik. Ia bilang, selama ini biaya logistik mencapai 23 persen dari Gross Domestic Product (GDP). Angka tersebut terbilang tinggi.
Baca juga : Tekan Impor, Pemerintah Siapkan Insentif Proyek Hilirisasi Batubara
“Kenapa biaya logistik tinggi? Karena regulasi yang tak efisien, juga performance infrastruktur di pelabuhan yang masih rumit. Dengan adanya integrasi ini, kami akan samakan semua fasilitas, standar, serta performance,” imbuhnya.
Corporate Secretary Pelindo IV, IM Herdianta G mengamini rencana merger. Dia menekankan, perlunya penyamaan untuk memuluskan proses merger antara lain masalah Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan maupun operasional.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya