Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Buwas Jelaskan Kenapa Bulog Tak Masuk Holding BUMN Pangan
Kamis, 4 Februari 2021 11:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menjelaskan, salah satu alasan Bulog tidak dimasukkan dalam holding BUMN klaster pangan, yakni karena adanya rencana pembentukan badan pangan nasional.
Budi Waseso yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, Menteri BUMN, Erick Thohir memang berencana mengubah fungsi Perum Bulog sebagai badan ketahanan pangan.
Baca juga : Nggak Usah Keluar Rumah Kalau Nggak Penting Banget
Namun demikian, Ia tidak mengetahui kapan perubahan tersebut direalisasikan.
"Karena ada rencana program Bulog ini akan berubah. Saya tidak tahu ini berubahnya kapan dan untuk apa jadinya, saya belum tahu. Tapi salah satunya menjadi badan pangan, sehingga dipisahkan oleh Pak Menteri," kata Buwas di Jakarta, Kamis (24/2).
Baca juga : Terima Instruktur Sekolah Balap Roda Dua, Bamsoet Ajak Masukkan Materi Kebangsaan
Buwas mengaku, tidak mempermasalahkan terkait dibentuknya holding BUMN Pangan tanpa memasukkan Bulog yang memang ditugaskan sebagai Pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan buffer stock.
Menurut dia, Bulog akan terus fokus menjalankan penugasan Pemerintah, terutama menjaga stok aman Cadangan Beras Pemerintah (CBP), serta menyerap produksi gabah petani guna stabilisasi harga.
Baca juga : Menkes Tak Suka Tutupi Bangkai
Seperti diketahui, holding BUMN sektor pangan yang dibentuk oleh Kementerian BUMN terdiri dari PT RNI, Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam. Induk BUMN pangan adalah PT RNI. [FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya