Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bupati Paulus: Food Estate Kebijakan Mulia Dan Berharga Bagi Masyarakat Sumba Tengah
Selasa, 16 Februari 2021 21:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bupati Sumba Tengah Paulus Limu menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah pusat dalam mengembangkan program jangka panjang Food Estate di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kata Paulus, program itu merupakan prioritas kerja utama karena memiliki dampak besar terhadap perbaikan ekonomi di Sumba Tengah.
"Sejak Pak Mentan meresmikan Food Estate di Sumba Tengah, kami sangat apresiasi karena kebijakan ini sangat mulia dan sangat berharga di hati masyarakat Sumba Tengah, karena sebelumnya kami adalah kabupaten termiskin di Indonesia," kata Paulus saat ditemui di tengah petani Sumba Tengah, Kamis (11/2).
Paulus mengatakan, saat ini Food Estate di Sumba Tengah terbagi menjadi 5 zona. Zona 1 ada di Desa Umbu Pabal, zona 2 di Desa Umbu Pabal Selatan, zona 3 di Desa Elu, zona 4 di Desa Makatakeri dan zona 5 di Desa Tanamodu, Kecamatan Katikutana Selatan.
Baca juga : Petani Di Lokasi Food Estate Mulai Panen
"Food Estate di Sumba Tengah diberikan luas lahan 5000 hektare. Sawahnya 3000 dan ladangnya 2000. Semuanya berjalan dengan baik," katanya.
Menurut Paulus, sejauh ini para petani dan masyarakat Sumba Tengah menyambut antusias kehadiran program Food Estate di 5 zona tersebut. Apalagi, program ini diyakini mampu menaikkan taraf hidup mereka dengan mendulang hasil penen yang jauh lebih besar.
"Kalau ini bukan Food Estate selesai tanamnya pada akhir Maret. Sedangkan kita tahu bulan Maret itu hujannya besar dan biasanya kami gagal panen. Tapi sejak ada Food Estate, kami jadi lebih cepat bertanam dan produksinya bagus. Artinya, yang tidak terolah menjadi terolah. Kenapa? Karena mekanisasi masuk dan bantuan lainnya juga masuk," terang Paulus.
Dominggus, salah satu petani di Desa Makatakeri, menyambut antusias jalanya Program jangka panjang Pemerintah, Food Estate yang kini memasuki masa tumbuh subur.
Baca juga : Tembus Pasar Korea, Ketua DPD Berharap Rumput Laut Samarinda Dikembangkan
Dia bilang, Food Estate sangat berdampak terhadap roda ekonomi keluarga, karena biaya produksi bertani jauh lebih murah.
"Terima kasih kepada Bapak Jokowi dan juga kepada Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) karena saya dibantu pupuk dan Alsintan (Alat mesin pertanian), sehingga bertanam dan panen jadi lebih cepat dan menghemat biaya," katanya.
Menurut Dominggus, penghematan biaya bisa dihitung dari proses tanam yang biasanya memakan waktu 2 hari menjadi 2 jam.
Terlebih, kalau dulu, Dominggus tak pernah menggunakan pupuk, karena terkendala biaya dan ongkos pengambilan yang sangat mahal.
Baca juga : Negara Lagi Bokek, Harap Maklum Saja
"Biasanya dulu tanam memakan waktu 2 hari. Saya tak bisa apa-apa karena uang terbatas. Sekarang sudah dibantu pemerintah hanya 2 jam. Belum lagi kami diberi bantuan pupuk. Saya berharap tahun depan Food Estate tetap berlanjut," kata Dominggus. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya