Dark/Light Mode

Rini Targetkan Smelter Alumina Di Kalbar Operasi Awal 2020

Kamis, 4 April 2019 19:19 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (keempat kiri) bersama Ketua DPD Oesman Saota Odang (kelima kiri), Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) saat pencanangan proyek smelter grade alumina refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis (4/4). (Foto: BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno (keempat kiri) bersama Ketua DPD Oesman Saota Odang (kelima kiri), Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) saat pencanangan proyek smelter grade alumina refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis (4/4). (Foto: BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meresmikan pencanangan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Sungai Kunyit, Mempawah, Kalimantan Barat. Pabrik pengolahan bijih bauksit menjadi alumina ini dilakukan PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) bekerja sama dengan PT Antam melalui anak usaha patungan mereka PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI).

Rini menargetkan smelter dengan kapasitas awal 1 juta ton per tahun ini sudah bisa beroperasi awal 2020. Pembangunan smelter ini diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah produk tambang Indonesia, mengurangi impor alumina, menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu juga berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

“Kehadiran pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina di Mempawah harus memiliki manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah setempat. Sinergi BUMN sangat diperlukan untuk membangun mata rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Saya sangat menyambut baik pencanangan ini,” tambah Rini.

Baca juga : Demi Keselamatan Penerbangan, Dirjen Hubud Larang Operasional Boeing 737 Max 8

Indonesia tercatat memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Hingga saat ini Indonesia belum memiliki pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina sehingga seluruh bijih bauksit diekspor ke luar negeri yaitu Jepang dan China. Sedangkan alumina sebagai bahan baku untuk pembuatan aluminium harus diimpor oleh Inalum dari negara lain seperti Australia, China, dan India.

"Ini betul-betul komitmen dari Presiden Jokowi untuk melakukan hilirisasi alumina. Karena tidak tepatlah kok kita punya bauksit tapi kita ekspor mentah," lanjut Rini.

Rini juga meminta dukungan dari masyarakat Mempawah agar proyek ini bisa berjalan dengan baik. Inalum diminta mendirikan SMK bagi anak-anak Mempawaglh agar nantinya mereka kerja di proyek ini.

Baca juga : Generali Luncurkan Asuransi Kesehatan Berbasis DNA

Direktur Utama PT Inalum Budi G Sadikin mengatakan, pencanangan ini upaya melaksanakan salah satu mandat Holding Industri Pertambangan. Yakni mendorong hilirisasi produk tambang. “Nantinya Inalum, yang memiliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia, akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri. Penghematan yang dilakukan Inalum dapat mencapai 200 juta dolar AS," ucap Budi.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, proyek Smelter Grade Alumina Refinery merupakan proyek pengembangan strategis bagi Indonesia. Sebagai Perusahaan dengan sumber daya bauksit yang signifikan, perseroan berupaya mewujudkan nilai tambah komoditas mineral yang dimiliki sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Proyek pembangunan pabrik Alumina yang akan dikelola PT BAI dibangun di atas lahan seluas 288 hektare di tiga Desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Investasi proyek ini diperkirakan akan mencapai 850 dolar AS dan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 3 x 25 MW.

Baca juga : Bernie Sanders Nyalon Di Pilpres AS 2020

Ketua DPD Oesman Sapta Odang yang turut hadir dalam pencanangan ini mengatakan, pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina akan mendorong lahirnya potensi investasi lainnya di masa depan. Misalnya dalam bentuk pengembangan industri-industri terkait alumina-aluminium based dan diversifikasinya.

"Yang kesemuanya itu sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan negara Indonesia secara umum, dan bagi masyarakat sekitar secara khusus.” terang Oso.

"Saya hari ini akan memberi gelar adik saya Bu Rini sebagai wanita besi. Karena keuntungan masyarakat Kalimantan Barat khususnya Mempawah dengan adanya proyek ini yaitu transfer teknologinya. Anda akan jadi orang hebat karena aluminium itu adalah management tertinggi di dunia," tutur Oso. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.