Dark/Light Mode

Kecewa Sistem, Mitra Pengemudi Di Balikpapan Demo Grab

Kamis, 4 April 2019 18:57 WIB
Para mitra Grab saat menggelar unjuk rasa, di depan Hotel Her, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (4/4). (Foto: Dok. Pribadi)
Para mitra Grab saat menggelar unjuk rasa, di depan Hotel Her, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (4/4). (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, layanan Grab di Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat terhenti. Seluruh mitranya, baik roda dua (Grab Bike) maupun roda empat (Grab Car), mogok narik. Mereka memilih melakukan aksi unjur rasa, di depan Hotel Her, Balikpapan.

Ratusan mitra Grab ini berkumpul di lokasi sejak pagi. Mereka berasal dari 12 komunitas Grab Bike dan 17 komunitas Grab Car. Mereka tampak memenuhi halaman hotel, bahkan membudal hingga ruas jalan utama. Mereka datang untuk menyampaikan kekecewaan atas sistem dan manajemen aplikator asal Malaysia itu.

Baca juga : Kasih Sumbangan, Pekerja Bengkel Nangis Di Pelukan Prabowo

Aksi ini dipicu keresahan para mitra di Balikpapan atas kebijakan yang diputuskan Grab. Pengumuman kebijakan itu diwakili Hendrik selaku pimpinan Grab di daerah tersebut.

Bambang Supardjo, salah satu pengemudi Grab yang ikut aksi tersebut, mengatakan bahwa penentuan kebijakan tidak pernah melibatkan para mitra. “Kebijakan juga seringkali berubah-ubah,” ucapnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (4/4).

Baca juga : BGR Bantu Pemerintah Validkan Data Logistik

Dalam aksi tersebut, kata dia, disampaikan tujuh tuntutan. Pertama, para pengemudi meminta keadilan perihal penyesuaian insentif diamond 300 = Rp 150.000. Kedua, meminta adanya pembakuan skema perhitungan insentif. “Jadi insentif yang diberikan kepada mitra tetap atau tidak berubah-ubah,” tuturnya.

Ketiga, menaikkan poin Grab Express menjadi 15 poin. Keempat, meminta Grab segera menambahkan layanan Gecod dan Gshop dengan pemberian insentif 20 per orderan. Kelima, melibatkan mitra atau perwakilan komunitas dalam setiap kali pengambilan keputusan.

Baca juga : Kemenpora Apresiasi Pemuda Promosikan Pencak Silat Di Jepang

Keenam, menghentikan mutasi driver dari luar Balikpapan. Ketujuh, penghilangan insentif low fare. “Yang paling penting, adalah soal asuransi," tuturnya.

Soal asuransi itu, Bambang menekankan, sangat penting untuk para mitra. “Asuransi merupakan bagian dari bentuk kepedulian kepada kesejahteraan mitra dan tidak sekadar mengambil keuntungan dari kerja kerasnya,” tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.