Dark/Light Mode

Ditolak Timur-Tengah-Barat

Lutfi: Tenang, Tak Ada Impor Beras Saat Panen

Selasa, 23 Maret 2021 07:19 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Lutfi lalu memperkiraan stok milik Bulog saat ini dengan melihat sisa beras impor pada 2018. "Saya hanya menghitung jumlahnya 800.000 ton dikurangi beras 2018. Kalau beras 2018 itu antara 250.000 ton hingga 300.000 ton, artinya Bulog hari ini bisa cadangan di bawah 500.000 ton. Itu yang saya takutkan," terang Lutfi.

Tipisnya stok ini, lanjut dia, bisa digunakan spekulan untuk menaikkan harga. Jika sampai terjadi kenaikan harga beras, dirinya pasti disalahkan.

Dia lalu mencontohkan kasus kenaikan harga cabe yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya, kenaikan itu karena curah hujan yang tinggi sehingga produksi berkurang. Tapi, tetap saja dirinya yang disalahkan.

Baca juga : Tak Terpengaruh Rencana Impor Beras, Mentan Konsentrasi Serap Gabah Petani

“Siapa yang salah? Saya juga. Kenapa saya disalahkan juga. Jadi, ini sudah tanggung jawab saya,” bebernya.

Namun, Lutfi tidak mau terlalu banyak bicara siapa yang salah. “Sudah jangan kita perlebar lagi diskusinya. Saya janji, tidak akan impor ketika panen raya," tegasnya. 

Ucapan Lutfi ini melegakan para anggota Dewan. Dengan serempak mereka pun bertepuk tangan.

Baca juga : Mendag Jamin Tak Ada Impor Beras Saat Panen Raya

Lufti juga sempat bicara mengenai harga gabah petani. Dia menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah berhasil mengerek hasil panen tahun ini. Berdasarkan angka ramalan Badan Pusat dan Statistik (BPS), panen tahun ini sama atau lebih baik dari tahun lalu. 

Hanya saja, persoalan curah hujan sangat tinggi belakangan ini. Dampaknya, gabah petani tidak bisa dijual ke Bulog karena memiliki kadar air yang tinggi. Bulog memiliki standar kekeringan gabah dari petani untuk cadangan beras pemerintah. "Jadi, harganya turun. Karena, begitu dipotong, meski segera digiling. Kalau tidak digiling, pasti busuk," papar Lutfi.

Penolakan terhadap rencana impor beras ini juga disampaikan para gubernur, yang daerahnya menjadi sentra padi, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, stok beras yang dimiliki daerahnya masih aman dan cukup hingga akhir Mei 2021. "Bahkan sekarang ada surplus. Sehingga Jatim tidak membutuhkan suplai beras impor," tegasnya, kemarin.

Baca juga : DPR Tolak Wacana Impor Beras

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bicara lebih keras. “Kami memberikan usulan agar impor beras ditunda atau ditiadakan sehubungan surplus panen (padi),” tegas pria yang akrab disapa Kang Emil ini, pekan lalu.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo juga menolak. Tapi dengan bahasa yang lebih halus. Menurutnya, pemerintah harus memperhitungkan dengan matang rencana melakukan impor beras itu. Pasalnya, saat ini para petani di Indonesia, termasuk di Jateng, sudah mulai memasuki musim panen. Impor beras akan mengganggu penjualan hasil dari petani lokal. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.