Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ekonomi Negara Paling Kuat Pun Kini Terperosok
Menkeu: Corona Tak Bisa Diajak Negosiasi
Jumat, 26 Maret 2021 05:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut virus Corona seperti mahluk halus, tak bisa dinego di meja perundingan dan membawa dampak buruk. Bukan hanya dari kesehatan, tapi juga ekonomi di banyak negara.
Sri mengungkapkan, kontraksi ekonomi Indonesia memang tidak separah dibandingkan negara-negara lain. Pada tahun lalu, misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,07 persen.
“Tapi negara lain jauh lebih dalam. Dibanding ASEAN kecuali Vietnam, semuanya terkontraksi. Negara-negara G20 seperti Jerman, Spanyol semuanya terkontraksi sangat dalam,” jelas Sri dalam Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang, kemarin.
Baca juga : Kanker Payudara, Ranking Satu Penyebab Kematian Terbanyak Akibat Kanker Di Indonesia
Menurutnya, negara paling kuat, paling maju, paling kaya sekalipun, sekarang terperosok di dalam kondisi ekonomi yang tidak baik. Lebih dalam dibandingkan Indonesia.
Rendahnya kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, kata Sri, tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi semua pemangku kepentingan di dalam negeri.
Pemerintah terus melakukan sinergi dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca juga : Guru Besar UI: Vaksinasi Tekan Penularan Corona Dan Hemat Duit Negara
Sinergi ini tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Masing-masing pemangku kepentingan memiliki perannya menangani dampak Covid-19.
Sri mengatakan, dengan kerja sama luar biasa ini Indonesia bisa menahan kontraksi tidak cukup dalam. Meski di kuartal II- 2020 kita kontraksi 5,3 persen. Sekarang akselerasi di 2021, sehingga bisa memberikan kesempatan kerja, mengembalikan kesejahteraan masyarakat.
Akselerasi PEN akan terus didorong tahun ini untuk bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian terus melakukan reformasi di dalam kegiatan investasi. Sebab itu, Undang-Undang Cipta Kerja sangat penting.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya