Dark/Light Mode

Guru Besar UI: Vaksinasi Tekan Penularan Corona Dan Hemat Duit Negara

Selasa, 1 Desember 2020 20:38 WIB
Prof. Hasbullah Thabrany. (Foto: Satgas Covid)
Prof. Hasbullah Thabrany. (Foto: Satgas Covid)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Hasbullah Thabrany mengatakan, vaksinasi bisa mencegah penyebaran Corona (Covid-19) dan menghemat duit negara.

Menurut dia, pemerintah secara serius berupaya memberikan kepada masyarakat terhadap dampak pandemi Covid-19. Termasuk, menanggung biaya perawatan rumah sakit bagi pasien Covid-19. Di mana, berdasarkan hasil survei menunjukkan rata-rata dikeluarkan biaya perawatan Rp 184 juta per orang.

Menurutnya, selain biaya yang besar, masyarakat terdampak Covid-19 juga tidak bisa bekerja secara produktif sehingga menurunkan pendapatan mereka. Belum lagi, kerugian bila ada warga negara yang meninggal di usia produktif, beban biaya keluarga yang ditinggalkan pasien.

Baca juga : Vaksin Ditemukan Bukan Berarti Pandemi Berakhir

Karena itu, kata dia, cara terbaik agar masyarakat dan negara tidak merugi lebih besar lagi adalah dengan mencegah, jangan sampai terkena Covid-19. "Kita bisa menghemat sampai Rp 500 triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Hasbullah menerangkan, meski biaya perawatan pasien Covid-19 ditanggung negara melalui anggaran Kementerian Kesehatan, masyarakat perlu pahami, jangan tidak peduli menjalankan protokol Kesehatan. Begitu pun, ketika sudah ada vaksin. 

"Biayanya sangat berat kalau terkena Covid-19, apalagi nanti tidak mau divaksinasi. Hidup bisa tidak nyaman karena risiko mengeluarkan Rp 200-300 juta apabila terinfeksi," katanya. 

Baca juga : Oxford Yakin, Vaksin Keluarannya Aman Bagi Semua Usia

Menurut dia, vaksinasi terbukti mampu memberikan ketenangan, seperti pada kasus penyakit TBC. Dari perspektif agama pun, sambung dia, mencegah penularan sama derajatnya dengan melakukan ibadah.

“Kita harus menyadari, mencegah penularan Covid-19 sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain," tegasnya. 

Karena itu, dia mengajak pihak disipilin menjalankan protokol kesehatan 3M; memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Corona. Sedangkan pemerintah harus aktif menjalankan 3T; tracing, testing, dan treatment.

Baca juga : Gelar Latihan Perang, Koarmada I Kirim 9 Kapal Dan 1 Pesawat Ke Natuna 

Biaya perawatan yang besar, diamini seorang penyintas Covid-19, Icha Atmadi ST, bahwa selain merugikan secara ekonomi, penyakit ini juga sangat serius. Bahkan, untuk gejala paling ringan pun bisa terasa sakit baik bagi fisik maupun mental. 

"Apalagi yang mengalami gejala berat, seperti ayah saya memerlukan alat bantu pernafasan. Perasaan cemas yang dirasakan itu seperti setiap hari akan menghadapi kematian," ungkapnya.

Ia menuturkan, bila biaya perawatan dihitung dan ditanggung secara mandiri, apalagi masuk ICU biayanya bisa Rp 15 juta per hari. "Totalnya bisa mencapai ratusan juta rupiah selama lebih dari 30 hari," tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.