Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kondisi Keuangan BUMN Karya Terjun Bebas

5 Tahun Lalu Ngetop, Kini Berdarah-darah

Jumat, 16 April 2021 05:22 WIB
Gedung BUMN PT Wijaya Karya Tbk (Wika). (Foto : Istimewa).
Gedung BUMN PT Wijaya Karya Tbk (Wika). (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Sehingga nantinya, menurut­nya, sekitar 40 persen pendapatan Wika akan berasal dari industri metal dan pertambangan. Selain itu, Wika juga akan fokus pada proyek perumahan, pelabuhan, energi, precast juga perairan.

Pengamat BUMN dari Univer­sitas Indonesia (UI), Toto Pra­noto meyakini, kinerja BUMN Karya akan pulih tahun ini. Itu terlihat dari sejumlah investor asing yang mulai melakukan pembelian aset BUMN Karya.

Baca juga : Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja, Ciptakan Era Baru Berusaha

Investasi itu, menurutnya, da­pat menimbulkan kepercayaan diri bagi investor asing lainnya, untuk melakukan hal yang sama. Dengan begitu, rencana divesta­si aset dapat kembali terlaksana, pasca terhenti sepanjang 2020.

“Harapannya ini membantu pe­mulihan kinerja keuangan BUMN Karya, termasuk Wika,” jelas­nya, kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : MK Jangan Terpaku Pasal Kuantitatif Dalam Perkara Pilkada

Dia menilai, divestasi merupa­kan model bisnis BUMN Karya selama ini untuk mendapatkan arus kas, setelah sebelumnya melakukan investasi. Kas baru itu tujuannya untuk diputarkan menjadi investasi baru. Makanya, ketika divestasi terkendala, maka mau tidak mau BUMN Karya mengelola aset itu sendiri dan tidak mendapatkan arus kas baru.

Menurutnya, saat ini yang bisa dilakukan oleh BUMN Karya, salah satunya dengan merestrukturisasi utang, untuk menyehatkan kembali struktur keuangan BUMN Karya. Jika dilihat dari laporan keuangan setiap emiten BUMN Karya, sumber pendanaan perseroan terbanyak berasal dari pinjaman perbankan dan obligasi.

Baca juga : Kekurangan Zat Besi Bikin Anak Nggak Konsentrasi Belajar

“Bisa dengan refinancing saja untuk perpanjang tenor, tetapi harus cari kupon yang lebih mu­rah. Bagaimana caranya? Bisa minta penjaminan ke pemerin­tah. Ini tentu akan memudahkan BUMN menekan beban utang,” sarannya. [DWI/IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.