Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bamusi Bedah Hubungan Bung Karno dengan Tokoh dan Ormas Islam dalam Webinar Berseri
Kamis, 27 Agustus 2020 13:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Hubungan Proklamator negara Indonesia, Soekarno, dengan pemikiran keagamaan Islam sangat erat. Begitu juga hubungan Soekarno dengan ormas-ormas Islam maupun tokoh-tokoh ormas Islam di Indonesia, begitu dekat.
Hubungan Bung Karno dengan tokoh dan Ormas Islam ini dibedah dalam Webinar yang digelar PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Di dalam webinar ini dijelaskan, di masa muda, Soekarno berkenalan dan bersentuhan langsung dengan tokoh Syarikat Islam yang dikenal sebagai Raja tanpa Mahkota, Haji Omar Said Tjokroaminoto. Soekarno kemudian menjadi santri dari pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan bersahabat baik dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti KH Mas Mansur dan Ki Bagus Hadikusumo. Saat dibuang ke Bengkulu, Soekarno menjadi Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah dan menikahi putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu Hasan Din, yang kemudian menjadi Ibu Negara pertama, yaitu Fatmawati
Baca juga : Unas Kumpulkan Para Tokoh Bahas Islam Dan Ke-Indonesiaan
Bung Karno juga sangat dekat dengan tokoh Nahdlatul Ulama seperti KH Wahid Hasyim. Demikian juga dengan tokoh Persatuan Islam (PERSIS) Ahmad Hassan, yang tergambar dengan sangat jelas melalui korespondensi saat Bung Karno dibuang Belanda ke Ende. Korespondensi antara Soekarno dan Ahmad Hassan ini terekam dalam buku "Surat-surat Islam dari Ende" yang kemudian menjadi bagian dalam buku "Di Bawah Bendera Revolusi."
Sejarah hubungan Bung Karno dengan Ormas Islam ini tentu saja sangat penting. Sebab menjadi bagian dari perjalanan pemikiran Soekarno itu sendiri. Ini juga menjadi sangat penting digali terus-terus terutama bagi kalangan milenial. "Hal ini juga menjadi sangat penting, sebagaimana yang sering kita dengarkan nasehat dari Bapak Proklamator Indonesia Bung Karno sendiri dengan selalu mengatakan Jas Merah; jangan sekali-kali melupakan sejarah," kata Sekretaris Umum PP Nasyirul Falah Amru, Kamis (27/8).
Baca juga : Saudi Mau Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Syaratnya...
Karena itu, lanjut pria yang akrab disapa Gus Falah ini, Bamusi sebagai sayap Islam di PDI Perjuangan mengadakan Webinar berkala tentang hubungan Bung Karno dengan Ormas Islam yang ada di Indonesia. Webinar ini dimaksudkan untuk menggali kembali jasa-jasa Bung Karno dalam perjuangannya untuk memerdekakan Indonesia bersama dengan Ormas Islam yang ada di Indonesia.
Sesi pertama, sambung Falah, webinar dilaksanakan Rabu malam (26/8), dengan narasumber Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni dan Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud. Bertindak sebagai Keynote speaker Ketua Umum PP Bamusi Prof Hamka Haq. "Kami akan selalu memberikan pencerahan tentang wawasan kebangsaan ini melalui webinar yang Insya Allah akan terus diselenggarakan oleh PP Bamusi secara berkala," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Baca juga : Tegakkan Etika dan Norma dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Selain Webinar, sambung Falah, PP Bamusi juga mengadakan Sosialisasi Kebangsaan serta dakwah Islam dengan dakwah islam Rahmatan lil Alamin. Dengan seringnya diskusi tentang Bung Karno bersama tokoh-tokoh dari Ormas Islam yang ada Di Indonesia, diharapkan generasi penerus bangsa dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang sangat berarti dalam kehidupan berbangsa.
Secara terpisah, Hamka Haq mengapresiasi kegiatan webinar tersebut yang memang seharusnya dilakukan sesering mungkin. “Agar generasi penerus bangsa bisa mengetahui sejarah para pendiri bangsa ini,” ucapnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya