Dark/Light Mode

Arsjad Rasjid: Perlunya Libatkan Pakar Berbagai Disiplin Ilmu Untuk Bangun Ibu Kota Baru

Kamis, 22 April 2021 12:09 WIB
Arsjad Rasjid/IG
Arsjad Rasjid/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid berharap, pembangunan ibu kota negara yang baru akan melibatkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, baik di bidang perencanaan regional, arsitektur, lingkungan hidup dan ekonomi.

“Pelibatan pakar dari berbagai disiplin ilmu sangat diperlukan, untuk menciptakan  ketersambungan antara tahapan perencanaan, mulai dari level makro hingga level mikro dalam tahapan-tahapan  pembangunan," kata Arsjad di Jakarta, Kamis (22/4).

Menurut Calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 ini, Presiden Jokowi secara resmi telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Rencananya, wilayah itu akan berperan sebagai ibu kota pemerintahan dan Jakarta dijadikan sebagai pusat bisnis dan keuangan berskala internasional.

Baca juga : Bantu Relokasi, Gerindra Bagikan Beras Untuk Korban Bencana Alam NTT

“Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara adalah lokasi yang sangat strategis karena memiliki lahan yang luas. Pemindahan ibu kota negara juga akan menciptakan sentra-sentra baru perekonomian dan menumbuhkan populasi pengusaha nasional di daerah,” jelas Arsjad. 

Direktur Utama PT Indika Energy Tbk itu mengungkapkan, ibu kota negara yang akan dibangun pemerintah adalah sebuah kota dunia yang  menampung semua kalangan dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya.

Jadi, wajar apabila banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam  mewujudkan ibu kota negara yang sangat didambakan Indonesia.  

"Saya sangat mengapresiasi keterbukaan  pemerintah pada rencana pembangunan ibu kota negara yang baru. Sejak awal perencanaan, pemerintah sangat terbuka menerima masukan-masukan dari pengusaha dan kalangan lain. Ini penting dan menjadi awal yang baik," jelas dia.

Baca juga : KLHK Terus Berbenah Untuk Pembangunan Ibu Kota Negara

Arsjad meyakini, pelibatan pakar dari beragam disiplin ilmu akan mewujudkan sebuah ibu kota negara yang nantinya menjadi contoh bagi dunia mengenai upaya Indonesia  membangun kota negara. Tentunya dengan menjunjung tinggi pelestarian alam, hutan, hujan tropis, dan keberpihakan kepada masyarakat lokal.

Pekan lalu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan titik nol pembangunan ibu kota negara dan lokasi Istana Negara di Penajam Paser Utara.  

Saat ini, persiapan tentang pemindahan ibu kota negara telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang meliputi pembangunan fasilitas penyelenggaraan pemerintahan dan aktivitas pembangkit kegiatan ekonomi di ibu kota negara.

Pembangunan ibu kota negara juga dirancang sebagai salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

Baca juga : Komisi X DPR: Peta Jalan Pendidikan Untuk Bangun Pelajar Pancasila

Ada pun target pembangunan hingga 2024 meliputi pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) beserta sarana dan prasarana pendukungnya.

Pembangunan fisik tahap awal atau soft groundbreaking di KIPP diagendakan setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara yang telah tercantum di dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.