Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pastikan Ekonomi Sudah Normal Lagi
Sri Mulyani Tak Mungkin Asbun
Selasa, 4 Mei 2021 07:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, kembali bilang ekonomi Indonesia sudah normal lagi. Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani tak mungkin asbun alias asal bunyi.
Sri Mulyani yang juga Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengatakan, ekonomi Indonesia pada triwulan I-2021 dalam kondisi normal. Hal ini seiring dengan penurunan kasus Covid-19 dan program vaksinasi yang berjalan baik. “Hingga Maret 2021, sejumlah indikator dini ekonomi menunjukkan arah perbaikan,” ujarnya, kemarin.
Misalnya data Purchasing Managers Index (PMI) yang telah berada pada zona ekspansi terus melanjutkan tren penguatan. Sementara kinerja ekspor terus membaik dan inflasi terkendali pada level yang relatif rendah. Sedangkan cadangan devisa mencapai 137,1 miliar dolar AS atau setara dengan 10,1 bulan impor.
Baca juga : Bank Mandiri Layani Transaksi Keuangan KPKNL
Untuk diketahui, PMI Indonesia pada April 2021 kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. PMI tercatat mencapai 54,6 atau naik dari bulan sebelumnya di level 53,2. PMI di atas level 50 tersebut menunjukkan kinerja industri yang positif dan berada pada level ekspansi.
Selama dua bulan berturut-turut, PMI Indonesia mencatatkan level tertinggi. Jika dibandingkan dengan periode April 2020, PMI Indonesia menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan. Pada periode yang sama tahun lalu, PMI berada di level terendah 27,5.
Menurut Sri Mulyani, penguatan itu ditopang kebijakan fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Defisit APBN 2021 direncanakan pada level 5,70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga : Pengetatan Mudik Sudah Tepat, Masyarakat Harus Ikut Aturan
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus berlanjut dan anggarannya tembus Rp 699,43 triliun. Dana tersebut untuk membiayai sejumlah program pemulihan ekonomi dan kesehatan.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PMI di atas 50 mencerminkan sektor industri sedang ekspansif. Sebaliknya, PMI 50 ke bawah menggambarkan sektor industri dalam kondisi kontraktif.
“Alhamdulillah, para pelaku industri kita mulai bangkit lagi. Sebab, kalau kita melihat ke belakang, pada April 2020 adalah kondisi PMI manufaktur Indonesia saat jatuh ke titik terendahnya, yaitu di level 27,5,” ujar Agus.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya