Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng Perusahaan Jerman, DeBio Network Makin Kuat Amankan Data Genetik

Selasa, 18 Mei 2021 07:30 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi pengguna sistem blockchain, DeBio Network, memastikan terobosannya mampu meningkatkan keamanan data medis. DeBio Network menggandeng perusahaan Jerman, KILT Protocol.

Keduanya mengumumkan kolaborasi untuk memasukkan Kredensial KILT ke dalam platform DeBio Network yang mengutamakan anonimitas untuk data medis dan bioinformatika.

Penggagas DeBio Network, Pandu Sastrowardoyo menjelaskan KILT akan berfungsi sebagai dasar dari infrastruktur akreditasi, yang memungkinkan laboratorium dan fasilitas biomedis untuk menanamkan kredensial pada hasil tes medis, hasil perunutan genom, dan kolaborasi antar lab.

"DeBio Network dirancang untuk mencegah penyalahgunaan data genetik, pelanggaran privasi dan keamanan, dan praktik penjualan data genetik tanpa persetujuan. Kami menerapkan teknologi transformatif, kerangka kerja blockchain Substrate, protokol identitas KILT dan penyimpanan desentralisasi IPFS, untuk memenuhi misi ini," kata Pandu dalam keterangan pers, Senin (17/5).

Sekadar informasi, KILT adalah protokol blockchain yang memungkinkan model bisnis inovatif dan agnostik industri seputar identitas.

Baca juga : Penerapan NLE Bikin Ngebut Layanan Logistik

KILT memberikan DeBio Network mekanisme untuk mengeluarkan kredensial yang dapat dibatalkan dan diverifikasi yang memastikan privasi dan keamanan data.

DeBioo Network, sebelumnya dikenal sebagai Degenics, sedang membangun platform terdesentralisasi yang akan memberikan sinergi antara organisasi medis dan bioinformatika sambil menjamin anonimitas dan kedaulatan pengguna di seluruh jalur data biomedis.

Platform ini didukung oleh teknologi blockchain, dengan fokus tambahan pada komputasi privasi R&D untuk memaksimalkan privasi pengguna dan data.

Setelah membangun prototipe di Ethereum, DeBio Network beralih ke Substrate untuk mendapatkan keuntungan dari integrasinya yang mulus dengan Polkadot, protokol yang dapat diskalakan dan dapat dioperasikan.

"DeBio Network bertujuan untuk meluncurkan Polkadot parachain akhir tahun ini dan bermaksud untuk bermitra dengan beberapa proyek ekosistem Polkadot termasuk KILT," tegasnya.

Baca juga : Jelang Lebaran, Kementan Awasi Keamanan Dan Stok Daging

Secara khusus KILT akan digunakan untuk memberikan kredensial ke laboratorium yang melakukan analisis. "Lalu DeBio Network akan mendasarkan kredensial analisis genom (melalui tautan ke laporan tersimpan IPFS) pada KILT," kata Pandu.

Setelah itu KILT akan memberikan pengesahan akreditasi lab kepada DeBio Network. DeBio Network juga bisa mendasarkan identitas "pemilik genom" pada KILT termasuk aliran pembayaran antara mereka dan laboratorium.

Tujuannya, untuk memastikan anonimitas pemilik genom dan memberi mereka kendali penuh atas datanya. Dia bilang, pohon pendelegasian akan memungkinkan laboratorium yang lebih besar untuk memberikan kepercayaan mereka kepada laboratorium kecil atau laboratorium universitas.Ini bisa memberi mereka peluang bisnis baru melalui model Token Curated Attestor (TCA).

Sementara itu, pendiri KILT Protocol dan CEO BOTLabs GmbH Ingo Rübe mengatakan, dalam membangun platform yang mengutamakan anonimitas, DeBio Network telah mengubah interaksi medis bagi konsumen.

Menurutnya pendekatan Web3 ini penting untuk mendorong digitalisasi sektor perawatan kesehatan. "Memasukkan kredensial yang dapat diverifikasi melalui KILT memberi pengguna anonimitas yang diperlukan untuk data pribadi tersebut, menambahkan lapisan kepercayaan yang memberi pengguna kendali atas informasi kesehatan mereka," bebernya.

Baca juga : Gandeng Pengrajin Lokal, Nespresso Luncurkan Varian Kopi Baru

Persyaratan penyimpanan juga merupakan elemen penting untuk platform DeBio Network, karena beberapa file perurutan genom dapat mencapai ukuran lebih dari satu gigabit.

DeBio Network menggunakan IPFS (InterPlanetary File System), protokol untuk menyimpan dan berbagi data dalam sistem file terdistribusi, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan kinerjanya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.