Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada kuartal I-2021 sebesar Rp 162,43 miliar. Jumlah tersebut merosot 56,22 persen dibanding laporan keuangan 31 Maret 2020 sebesar Rp 371,06 miliar.
Direktur Astra Agro Lestari, Mario Casimirus Surung Gultom mengatakan, turunnya laba disebabkan beberapa faktor. Di antaranya kenaikan levy (pungutan ekspor sawit).
Baca juga : Pertamina Sumbagsel Pastikan Stok BBM Dan LPG Aman
"Tahun sebelumnya levy hanya 55 dolar per ton. Dengan adanya levy progresif di akhir 2020, maka dari harga CIF Rotterdam itu akan dipotong kira-kira 30-40 persen untuk levy. Jadi memang cukup berdampak," jelas dalam Workshop Wartawan Pasar Modal Group Astra secara virtual, Kamis (27/5).
Selain dengan adanya penerapan levy progresif, fakto lain yang menyebabkan turunnya laba adalah lindung nilai pada semester I-2021. Meski begitu, dari sisi pendapatan, AALI mencatatkan kenaikan sebesar 4,98 persen menjadi Rp 5,03 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,79 triliun.
Baca juga : Tersengat Covid-19, Laba Tugu Insurance Ambles Di 2020
Pihaknya berharap, lindung nilai itu akan selesai di semester I ini. Sehingga semester II-2021 tidak akan lagi menggerus laba. "Kami berharap di semester II kami akan lebih baik dari pada semester I ini," harap Mario.
Untuk itu, upaya maksimal kinerja perseroan pun diwujudkan dengan belanja modal (capital expenditure/capex) yang akan digelontorkan sebesar Rp 1,2 triliun pada 2021. Angka ini pun tak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Baca juga : Turnamen Esports Piala Menpora Bakal Libatkan Peserta Luar Negeri
"Sebagian besar itu adalah untuk replanting dan perawatan tanaman belum menghasilkan,” ujarnya.
Mario menuturkan, capex tahun ini tentu tidak akan naik terlalu tinggi karena masih dalam situasi pandemi. "Jadi hal-hal itu pasti untuk hal-hal yang esensial seperti yang juga dilakukan Astra Agro di tahun lalu,” pungkasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya