Dark/Light Mode

Work From Bali

Bos OJK: Penyaluran Kredit Di Pulau Dewata Mulai Bergairah

Jumat, 28 Mei 2021 19:48 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso (kiri) saat melakukan kunjungan ke Bali. (Foto: Instagram)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso (kiri) saat melakukan kunjungan ke Bali. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mendukung upaya pemerintah untuk menggerakkan pariwisata, salah satunya melalui program Work From Bali.

"Selama kunjungan ini, saya bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Bank Himbara dan LPEI di Bali, untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar ekonomi Bali cepat bangkit kembali," ucap Wimboh di akun Instagram pribadinya @wimboh.ojk yang dikutip, Jumat (28/5).

Wimboh melanjutkan, seiring dengan telah dimulainya program vaksinasi dan berbagai stimulus yang telah dikeluarkan OJK bersama pemerintah, penyaluran kredit di Bali menunjukkan hasil positif. Secara year on year (yoy) mencapai 0,54 persen atau tumbuh menjadi Rp 93,6 triliun di tengah kredit secara nasional yang masih terkontraksi.

Baca juga : Survei BI: Penjualan Properti Mulai Naik

Penyaluran kredit pariwisata baru di Bali dari Bank Himbara dan BPD pada periode Maret 2020-April 2021 mencapai sebesar Rp 511,61 miliar dari total pengajuan kredit sebesar Rp 890,47 miliar.

"Untuk menunjang ekonomi Bali yang selama ini tergantung pada sektor pariwisata, OJK mendorong potensi lokal lain di samping pariwisata untuk menjadi pilar baru perekonomian Bali, seperti budidaya lobster, agrobisnis, dan hasil kerajinan," terang Wimboh.

Menurut dia, Indonesia kaya sumber daya alam yang dapat dimaksimalkan untuk peluang ekonomi baru. Melalui kebijakan stimulus restrukturisasi OJK, industri perbankan telah memberikan restrukturisasi terhadap 81 persen kredit perbankan, terdampak Covid-19 dengan jumlah outstanding kredit mencapai Rp 27,99 triliun di Bali.

Baca juga : Work From Bali, Duitnya Nggak Ngucur Ke UMKM

Peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam memberikan program penjaminan kredit diharapkan dapat lebih memberikan ruang tersalurkannya kredit/pembiayaan untuk industri pariwisata Bali.

"Ke depan, OJK akan terus mengimbau sektor jasa keuangan di Bali, LPEI serta industri jasa keuangan lainnya, untuk terlibat dan mengambil peran lebih besar dalam upaya pemulihan ekonomi Bali," tutur Wimboh.

Melanjutkan pertemuan dengan perbankan dan LPEI, Wimboh juga bertemu dengan Ketua Umum Kadin Bali, untuk membahas kebijakan yang dibutuhkan atau langkah-langkah yang  dapat dilakukan bersama agar pelaku UMKM, industri Hotel, Restoran dan Kafe (Horeka), dan pelaku usaha lainnya di Bali cepat bangkit.

Baca juga : Luhut Ngegas, Sri Mul Ngerem

"OJK juga telah melakukan pertemuan bersama Bali Tourism Board, untuk membahas akses pembiayaan bank ke sektor pariwisata serta sektor unggulan Bali lainnya," ucap Wimboh.

OJK berkerja sama dengan para pelaku industri keuangan di Bali, akan terus berupaya memfasilitasi dan menyediakan berbagai alternatif solusi, agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali bisa bertahan dan segera mampu bangkit kembali.

"Segala upaya ini tentunya harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat oleh masyarakat, terutama dalam menjalankan aktivitasnya agar penyebaran Covid-19 tetap dapat terkendali," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.