Dark/Light Mode

Didominasi Sepeda Motor, Astra Financial Relaksasi Kredit Senilai Rp 31 Triliun

Senin, 14 Juni 2021 20:01 WIB
Director-In-Charge Astra Financial, Transportation & Logistic, Suparno Djasmin, menyapa pimpinan dan tokoh media saat pembukaan acara
Director-In-Charge Astra Financial, Transportation & Logistic, Suparno Djasmin, menyapa pimpinan dan tokoh media saat pembukaan acara "Silaturahim Virtual Bersama Pemimpin dan Tokoh Media" yang dilaksanakan secara virtual, Senin, 14 Juni 2021.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan layanan jasa keuangan, Astra Financial, Transportation & Logistic (AFTL) terlibat aktif mendukung pelaksanaan kebijakan relaksasi kredit untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Hal ini dilakukan perusahaan untuk mempertahankan daya beli konsumen, sehingga laju ekonomi dapat perlahan tumbuh secara bertahap.

Kebijakan relaksasi kredit kepada pelanggan Astra, khususnya pelanggan Astra Financial telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2020 hingga Desember 2020.

Sepanjang tahun tersebut, relaksasi kredit yang diberikan perusahaan pembiayaan Astra mencapai hingga Rp 31 triliun yang diberikan kepada lebih dari 1 juta pelanggan.

Angka tersebut merupakan 16 persen dari total nilai relaksasi di industri multifinance Indonesia. Astra Financial, Transportation & Logistic, sebagai bagian dari keluarga besar Astra, senantiasa mendukung masyarakat dan pemerintah agar dapat melewati masa pandemi ini.

"Dukungan tersebut kami wujudkan dengan melaksanakan kebijakan relaksasi kredit kepada sekitar 1 juta pelanggan Astra dengan nilai mencapai Rp 31 triliun," ungkap Director-In-Charge AFTL, Suparno Djasmin, di acara silaturahmi virtual bersama 61 pemimpin dan tokoh media, Senin (14/6/2021).

Baca juga : Incar Lima Pemain, Setan Merah Nyiapin Rp 3 Triliun

Pihaknya optimistis kebijakan relaksasi kredit yang mencakup tiga sektor pembiayaan strategis, kredit di sektor pembiayaan roda empat, roda dua, dan kategori alat berat, merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di tengah masa sulit ini.

Suparno Djasmin yang juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk menjelaskan, di sektor pembiayaan roda empat, restrukturisasi yang dilakukan ACC, brand dari PT Astra Sedaya Finance, sepanjang 2020 mencapai Rp 13,471 triliun dari sekitar 95.254 kontrak.

Di sektor pembiayaan yang sama, TAF dari PT Toyota Astra Financial Services memberikan relaksasi kredit dengan nilai sebesar Rp 5,037 triliun kepada sekitar 35.369 kontrak, sehingga total restrukturisasi untuk roda empat dari Astra Financial tersebut mencapai Rp 18.509 triliun untuk 130.623 kontrak.

Untuk sektor pembiayaan roda dua, FIF Group, yang merupakan brand dari PT Federal International Finance, telah menyetujui relaksasi kredit senilai Rp 11,973 triliun yang dilakukan untuk sekitar 931.357 nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

"Sedangkan di sektor pembiayaan alat berat, paket relaksasi kredit telah disalurkan sebesar Rp 516 miliar oleh PT SAN Finance dan Rp 60 miliar oleh KAF dengan jumlah kontrak keduanya sebanyak 85 nasabah," ungkap Suparno Djasmin.

Dalam hal kinerja pembiayaan roda dua, CEO FIF Group, Margono Tanuwijaya, memperkirakan performa bisnis FIFGroup akan kembali normal secara bertahap, dan menyamai angka pasar tahun 20219, pada tahun 2023.

Baca juga : Gokil, Dalam Sebulan, Permohonan Aplikasi Kredit Mobil BCA Tembus Rp 5 Triliun

Hal ini didasari perkembangan indikator konsumsi masyarakat yang berangsur pulih perlahan di awal 2021.

Suparno Djasmin menambahkan, performa bisnis roda dua FIF Group berkaitan erat dengan perkembangan pasar kendaraan roda dua yang memang berangsur pulih tetapi belum sepenuhnya normal.

Disebutkan, Di tahun 2019, total pasar roda dua mencapai 6 juta kendaraan. Sedangkan di 2020, akibat penurunan laju konsumsi di masa pandemi covid-19, angka tersebut turun menjadi sekitar 3,6 juta.

"Menurut proyeksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, pasar roda dua Indonesia diperkirakan menjadi 4,6 juta unit kendaraan di akhir tahun 2021," imbuhnya.

Menurut Suparno Djasmin, selain kebijakan relaksasi kredit, di tengah masa pandemi ini AFTL masih konsisten menjalankan program sosial korporasi, yang dikenal dengan corporate social responsibilities (CSR) di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota.

Program tersebut didukung oleh semua perusahaan yang ada dalam Astra Financial, Transportation & Logistic.

Baca juga : Ke Barcelona, Sergio Aguero Dibanderol Rp 1,7 Triliun

"Untuk membantu menangani pandemi Covid-19 di daerah, kami turut mendonasikan 20 unit ventilator di berbagai provinsi dan kota, yaitu untuk provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Kota Singkawang," jelasnya.

Selain itu, ungkap Suparno Djasmin, AFTL juga memberikan paket bantuan sembako kepada 75.812 penerima dan APD yang semuanya bernilai Rp 15 miliar serta menyumbangkan 1 unit mobil ambulans.

"Bersama OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kami turut menyalurkan dukungan finansial sebesar Rp 42,5 miliar untuk mendukung pembentukan 10 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di 10 lokasi di Indonesia. Bantuan ini kami harapkan dapat mendukung usaha mikro agar mampu berkembangan di berbagai pesantren,” tutup Suparno Djasmin. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.