Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Elnusa Petrofin Salurkan 10.872 Paket Sembako ke Masyarakat di Seluruh Indonesia
- Thomas Tuchel Merasa Belum Pantas Menyanyikan Lagu Kebangsaan Inggris
- Thibaut Courtois Mau Buka-bukan Soal Kasusnya Di Timnas Belgia
- Lagi Fokus Keluar Zona Degradasi, PSS Sleman Malah Dapat Kabar Buruk
- Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi
Jaga Kelestarian Alam, BNI Terus Kembangkan Hutan Organik
Minggu, 20 Juni 2021 07:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Hutan Organik di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor menjadi bukti bahwa upaya serius mengubah lahan kritis yang nyaris tanpa harapan menjadi hutan rimbun yang menghidupi masyarakat di sekitarnya, menjadi tujuan.
Lahan seluas 22 hektar ini kini semakin menghijau dan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara pecinta lingkungan dengan dunia usaha, yaitu pengelola Hutan Organik dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Pengelolaan Hutan Organik di kawasan Megamendung ini merupakan salah satu dari sekian kisah sukses keterlibatan BNI sebagai Bank pelopor Green Banking dalam mengelola dan menjaga kelestarian alam serta keberlangsungan lingkungan.
Kerjasama antara Pengelola Kelompok Hutan Organik ini dimulai tahun 2019 dan 2020 lalu, dimana BNI melalui program CSR-nya terlibat langsung dalam pengelolaan hutan dengan kelompok Hutan Organik di kawasan dengan memasok kebutuhan kebun bibit (nursery) dan pengembangan sarana dan prasarana Kelompok Hutan Organik.
Baca juga : Ajarkan Pancasila, BPIP: Pendidik Harus Kreatif Dan Inovatif
Menariknya, konsep Hutan Organik ini selain sebagai upaya pelestarian lingkungan juga dapat mendorong pergerakan ekonomi masyarakat sekitar.
Pasalnya, di sana tidak hanya ditanami pepohonan rindang untuk penghijauan tetapi juga buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti durian, alpukat, mangga, rambutan, cengkeh dan pala. Dimana, masyarakat bisa merasakan langsung hasil panen buah-buahan tersebut bagi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Pengelola Hutan Organik Mega Mendung Yuhan Subrata menuturkan, Hutan Organik awalnya bernama Kelompok Tani Megamendung yang sejak tahun 2001 telah berupaya melakukan rehabilitasi ekosistem dan lahan kritis di kawasan hutan Megamendung.
Yuhan menambahkan aksi BNI dengan program CSR di Kawasan hutan Megamendung tersebut sejalan dengan keprihatinan para pemrakarsa Hutan Organik pada kerusakan lingkungan yang telah terjadi sejak lama.
Baca juga : Perkuat Karantina, 28 PPNS Barantan Dilantik
BNI bersama pencinta lingkungan juga secara aktif melakukan kampanye dan mensosialisasikan pelestarian lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan.
Selain melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman pohon 10 ribu pohon, BNI juga telah memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana serta penamanan dan pemeliharaan pohon.
“Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan BNI dalam upaya rehabilitasi lahan kritis di Kawasan Megamendung, juga atas bantuan pembiayaan untuk pertanian organik,” ujar Yuhan di Megamendung, Bogor, Sabtu (19/6).
Menurut Yuhan, secara umum aksi BNI memberikan banyak manfaat bagi lingkungan. Setidaknya ada tiga manfaat utama penghijauan bagi lingkungan dan manusia. Pertama, untuk mencegah erosi tanah. Kedua, membuat kualitas udara menjadi lebih baik. Pohon memainkan peran penting dalam memurnikan udara. Dan yang ketiga penghijauan berguna untuk mencegah terjadinya banjir.
Baca juga : Dorong Perdagangan Internasional, Mandiri Terus Kembangkan Layanan Trade Finance
"Untuk setiap pohon yang ditanam dalam kerjasama dengan BNI ini akan menyerap dampak buruk karbondioksida. Dari 10 ribu pohon yang ditanam selama 2019, kami perhitungkan penyerapan karbondioksidanya mencapai 45,9 ton," ujar Yuhan.
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom mengungkapkan, mengingat besarnya manfaat penghijauan maka BNI menghibahkan sejumlah dana yang diperuntukan bagi pembiayaan sarana prasarana air, geo tagging, penanaman, dan pemeliharaan pertanian organik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya