Dark/Light Mode

Ajarkan Pancasila, BPIP: Pendidik Harus Kreatif Dan Inovatif

Kamis, 17 Juni 2021 17:08 WIB
Seminar Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6). (Foto: ist)
Seminar Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendidik harus kreatif dan inovatif mengajarkan Pancasila kepada anak sekolah. Dengan begitu, anak didik bisa suka rela mengamalkan Pancasila.

Hal itu benang merah seminar "Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19" yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6). 

Acara ini dihadiri Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo, Direktur Evaluasi BPIP Edi Subowo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Wardhani Sugianto, dan moderator oleh Yunanta, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. 

Baca juga : Gus AMI: Wacana Pajak Pendidikan Mengkhianati Konstitusi

Seminar dihadiri secara daring dan luring sekitar 1.260 peserta yang terdiri dari guru-guru dan pendidik dalam lingkungan Kabupaten Klaten.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Peserta pun diajak untuk menghayati setiap lirik dan merenungkannya.  

Dalam sambutannya, Edi Subowo mengajak seluruh elemen bangsa, tetutama peserta, untuk bersatu menghadapi permasalahan pandemi.

Baca juga : Pertahankan Kekuasaan, PDI Perjuangan Bidik Hattrick Di Pemilu 2024

"Mari Indonesia bersatu, salah satunya mencegah Covid. Bersama-sama, dari pusat dan daerah, sehingga (penanganan) cepat," katanya.

Dalam sesi pemaparan, Benny memaparkan bahwa Indonesia memiliki kesadaran Bhinneka Tunggal Ika. "Sudah menjadi sebuah kebiasaan bahwa Indonesia hidup majemuk. Nilai inilah yang sudah ada dari dulu," tandasnya. 

Namun, bangsa Indonesia kehilangan bintang penuntun untuk tujuan hidup. Lantaran pendidikan Pancasila dihilangkan setelah zaman reformasi.

Baca juga : PKS Pengen Kuasai Kandang Banteng

"Pancasila hilang dalam wacana publik, karena trauma akibat disalahgunakan oleh rezim," tegasnya. 

Padahal, Pancasila adalah nilai dasar hidup yang tidak boleh disalahgunakan oleh pihak manapun. Permasalahan berikutnya untuk bangsa Indonesia adalah tiada keteladanan. Oleh karena itu, Pancasila harus diajarkan dalam pendidikan untuk menjadi tujuan hidup dan keteladanan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.