Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro darurat berdampak ke rupiah. Mata uang Garuda dibuka melemah 0,14 persen menjadi Rp 14.505 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin, Rp 14.485.
Rupiah tidak melemah sendirian. Peso Filipina minus 0,38 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen. Sementara mata uang Asia lain berada di zona hijau, seperti baht Thailand menguat 0,11 persen, yuan China 0,07 persen, dolar Singapura 0,06 persen, dan yen Jepang 0,05 persen.
Berita Terkait : LPEI Jamin Kredit Modal Kerja Pelaku Usaha Rp 1,53 Triliun
Sedangkan mata uang utama negara maju kompak menguat dari dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, euro Eropa 0,1 persen, dolar Australia 0,06 persen, dolar Kanada 0,04 persen, franc Swiss 0,03 persen, dan rubel Rusia 0,02 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, rencana kebijakan PPKM Mikro diperketat menekan ekonomi. Rupiah pun ikut berdampak.
Berita Terkait : Waspadai Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Tak Berdaya
Selain itu, rupiah akan melemah pada hari ini karena dolar AS menguat berkat rilis data indeks keyakinan konsumen AS periode Juni 2021. Indeks yang positif diharapkan mempercepat perubahan kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve.
"Potensi pelemahan hingga ke kisaran Rp14.500 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.450 per dolar AS," pungkasnya. [DWI]
Tags :
Berita Lainnya