Dewan Pers

Dark/Light Mode

Waspadai Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Tak Berdaya

Selasa, 29 Juni 2021 09:50 WIB
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbeda dari kemarin, pagi ini nilai tukar rupiah berada dibuka loyo. Rupiah melemah 0,07 persen di level Rp 14.455 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.445 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia turut melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand turun 0,39 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, yuan China turun 0,08 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, dan won Korea Selatan 0,03 persen.

Indeks dolar AS menguat 0,04 persen ke posisi 91,92. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,08 persen ke level Rp 17.188, terhadap poundsterling Inggris melonjak 0,11 persen di level Rp 20.000, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,16 persen di level Rp 10.898.

Berita Terkait : Semoga Langkah Menkeu Berkah

Diakui Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra, nilai tukar rupiah kemungkinan masih dibayangi tekanan pelemahan terhadap dolar AS hari ini. Ia bilang, pelaku pasar mewaspadai data tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat malam pekan ini. 

"Data yang lebih bagus dari ekspektasi bisa mendorong penguatan dolar lebih lanjut karena ekpektasi pengetatan moneter AS," jelas Ariston di Jakarta, Selasa (29/6).

Seperti diketahui, Bank Sentral AS mempertimbangkan perkembangan dua data ekonomi, untuk menentukan kebijakan moneter ke depan yaitu data inflasi dan tenaga kerja. 

Berita Terkait : Meski Banyak Tekanan, Rupiah Dibuka Joss

Data inflasi AS sudah menunjukan kenaikan melebihi target 2 persen. Dan bila data tenaga kerja juga terlihat menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pasar akan berekspektasi pengetatan moneter AS sudah dekat. 

“Dan ini bisa mendorong penguatan dolar AS dan pelemahan sejumlah mata uang, termasuk rupiah,” ujarnya. 

Sepanjang hari ini, Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 14.430-14.470 per dolar AS. [DWI]