Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transaksinya Pada 2025 Bakal Tembus Rp 1.736 T

Ekonomi Digital RI Diramal Jadi Terbesar Di Asia Tenggara

Kamis, 1 Juli 2021 10:52 WIB
Webinar Bank Digital, Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi yang digelar Koran Sindo. (Foto: Ist)
Webinar Bank Digital, Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi yang digelar Koran Sindo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berkembangnya bank digital semakin memacu pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara.

"Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi digital nomor satu di Asia Tenggara di 2025. Dengan kontribusi transaksi digital 124 miliar dolar AS atau Rp 1.736 triliun," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Hal itu disampaikan Wimboh dalam webinar bertajuk 'Bank Digital, Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi', yang digelar dalam rangka HUT ke-16 Koran Sindo, Rabu (30/6).

Baca juga : Ajaib Group Raih Pendanaan Seri A Terbesar Di Asia Tenggara

Wimboh mengatakan Indonesia memiliki potensi yang begitu besar untuk berkembang di industri digital. Pertama, karena besarnya populasi, yaitu 272 juta penduduk yang tersebar di 17.000 pulau dan 137 juta di antaranya adalah angkatan kerja.

Kedua, kata Wimboh, sebanyak 175 juta penduduk atau sebesar 65,3 persen populasi merupakan pengguna Internet. Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UMKM, pada 2020 terdapat 129 juta penduduk Indonesia yang menggunakan e-commerce, dengan nilai transaksi mencapai Rp 266 triliun.

"Kami berharap, pandemi Covid-19 ini menjadi momentum bagi kita semua untuk bertransformasi melalui digital, sehingga industri jasa keuangan mampu menjadi industri yang kompetitif, memiliki ketahanan, serta berkelanjutan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," tutur Wimboh.

Baca juga : Top, RI Punya PLTS Terapung Terbesar Di Asia Tenggara

Menurutnya, dibutuhkan strategi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut dengan cepat. Bila tak bergerak cepat, daya saing Indonesia diyakininya akan tergerus. "Karena global player akan berjalan lebih cepat dari apa yang kita lakukan. Indonesia akan menjadi penonton, akan menjadi pasar dari para pelaku di luar Indonesia," terang Wimboh.

Apalagi, masih terdapat empat tantangan besar yang harus dihadapi. Pertama, jangkauan konektivitas. Belum seluruh wilayah di Nusantara memiliki koneksi Internet yang baik.

Kedua, tingkat literasi digital yang masih perlu ditingkatkan, terutama masyarakat di daerah yang belum bankable, para pelaku sektor informal dan UMKM. Ketiga, semakin meningkatnya kejahatan cyber dan adanya potensi penyalahgunaan data pribadi dengan menggunakan teknik manipulasi data yang bervariasi.

Baca juga : Ekspor Batik Tembus Rp 320,7 Miliar Di Tengah Pandemi

"Dalam memitigasi hal ini, sangat dibutuhkan dukungan perundang-undangan dan peraturan pelaksana yang jelas, serta enforcement yang tegas," tutur Wimboh seraya menambahkan, jumlah talenta digital pun masih belum memadai.

OJK menyambut baik banyaknya startup yang bermunculan. Sebab, itu memberikan kemudahan kepada para entrepreneur, plus memberikan kenyamanan serta kualitas produk kepada konsumen. Saat ini, jumlah startup milik Indonesia lebih dari 2.100, dengan 4 unicorn dan 1 decacorn.

"Khusus untuk sektor perbankan, transformasi digital menjadi fokus kami ke depan agar menjadi lebih kompetitif, memiliki kualitas produk yang baik, layanan yang memuaskan dan coverage yang luas, sehingga lebih efisien serta meningkatkan daya saing industri perbankan di kancah nasional, regional dan global," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.