Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekspor Batik Tembus Rp 320,7 Miliar Di Tengah Pandemi

Jumat, 2 Oktober 2020 13:46 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Corona tak mematikan industri batik. Justru, selama pandemi Corona ekspor batik Indonesia malah mengalami peningkatan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ekspor batik periode Januari-Juli 2020 mencapai 21,54 juta dolar AS atau sekitar Rp 320,7 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan semester pertama 2019 sebesar 17,99 juta dolar AS atau Rp 267,9 miliar. Pasar utamanya Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Fenomena yang cukup unik, karena pasar ekspornya bisa meningkat disaat masa Pandemi Covid-19 ini,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka rangkaian kegiatan hari batik nasional 2020 secara virtual, Jumat (2/10).

Agas berharap, dengan membuka pasar-pasar baru tingkat global, diharapkan bisa membantu kembali menggairahkan kinerja industri batik Indonesia sekaligus semakin memperkenalkan batik Indonesia ke dunia.

Selain merupakan warisan budaya bangsa, batik juga merupakan komoditi industri yang cukup penting.  Industri ini dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industri lainnya, serta kecepatan penetrasi pasar.

Baca juga : Salak Pondoh Sleman Tetap Ekspor Di Tengah Pandemi Covid-19

“Saat ini industri batik tersebar di 101 sentra dan hampir semuanya dalam skala industri kecil. Produk batik cukup berperan dalam perolehan devisa negara walau kebanyakan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” ujarnya.

Menurut Agus, batik yang merupakan bagian dari industri tekstil dan busana, menjadi salah satu sektor prioritas dalam implementasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0, tentu dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keunggulannya.

Tak bisa dipungkiri, kata dia, setiap perkembangan teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan produktifitas. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Hal itu juga terjadi di industri batik.

Sisi yang lain, dengan semakin gencarnya isu lingkungan, pemerintah saat ini juga meminta agar para pengrajin batik dapat mulai menggunakan bahan-bahan batik yang lebih ramah lingkungan, semisal pemakaian malam batik daur ulang dan terbarukan, pemakaian zat warna alami dan sebagainya. Proses produksi di industri batik juga diharapkan semakin efektif dan efisien, sehingga daya saingnya akan meningkat.

“Pada akhirnya, industri ini akan dapat tetap  berjaya di negeri sendiri, tak lekang oleh perubahan zaman. Semua hal di atas membutuhkan kreasi tiada henti dari setiap anak bangsa.  Industri akan terus bersemi guna batik tetap lestari,” ujarnya.

Baca juga : Petani Organik Jeneponto Jaga Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemi

Hari Batik Nasional

Dalam kegiatan Peringatan Hari Batik Nasional 2020, Agus mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia selalu mencintai batik, budaya bangsa Indonesia yang luhur.  “Kita dukung pemulihan ekonomi IKM dengan membeli dan mengenakan batik sekaligus sebagai upaya mendukung pelestarian batik di bumi Indonesia. Kebanggaan mengenakan  batik adalah kebanggaan mengenakan buatan Indonesia,” ujarnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, rangkaian kegiatan Peringatan Hari Batik Nasional tahun 2020 ini, terdiri dari delapan kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 2-27 Oktober 2020 yang meliputi: Talk Show, Seminar Nasional, Bedah Buku, Knowledge Sharing dan Pasar Batik. 

“Menyikapi masa pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, maka seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui Zoom meeting dan juga khusus pada agenda pembukaan saat ini, dapat disaksikan melalui streaming YouTube,” ujarnya.

Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat diikuti lebih dari 2.500 orang sebagai peserta baik dari kalangan industri, pembina industri, pemerhati atau pemangku kepentingan lainnya dan cakupan daerah dari seluruh penjuru Indonesia. [DIT]

Baca juga : Bogor dan Bayuwangi Punya Jurus Jitu Gerakan Ekonomi Di Tengah Pandemi

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.