Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mulyani Sebut APBN Motor Penggerak Ekonomi Yang Luar Biasa

Senin, 5 Juli 2021 14:21 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Instagram/smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Instagram/smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi di semester I-2021 banyak terbantu oleh belanja pemerintah melalui APBN. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, APBN menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa pada semester I-2021.

"Memang, APBN menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa. Terutama pada semester I," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna dengan Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (5/7), seperti dikutip Antara.

Baca juga : Ada PPKM Darurat, Sri Mulyani Pesimis Pertumbuhan Ekonomi Capai Target

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menerangkan, dalam semester I-2021, belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan sangat besar, mencapai 19,1 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan belanja pemerintah pusat ini terutama berasal dari belanja kementerian/lembaga.

Dengan berbagai perubahan yang saat ini terjadi, lanjut Sri Mulyani, terutama menyangkut peningkatan kasus Covid-19 dan dilakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, APBN perlu meningkatkan lagi dukungannya. Terutama bagi program kesehatan dan perlindungan sosial.

Baca juga : Temui Saya, Saya Ladeni

Sri Mulyani menerangkan, pagu anggaran di bidang kesehatan akan dinaikkan menjadi Rp 193,93 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 182 triliun. Kenaikan anggaran itu untuk membiayai diagnosa, testing, tracing, biaya perawatan pasien, insentif tenaga kesehatan, santunan kematian, pemberian obat, dan penyediaan alat pelindung diri.

"Anggaran Rp 193 triliun juga dipakai untuk pengadaan 53,9 juta dosis vaksin dan bantuan iuran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk 19,5 juta orang. Anggaran ini termasuk insentif perpajakan di sektor kesehatan," terangnya.

Baca juga : KKP Beri Alat Selam ke Masyarakat Penggerak Konservasi Gili Matra

Untuk bidang perlindungan sosial, APBN akan digunakan dalam program-program bantuan ke masyarakat seperti bantuan sembako, bantuan tunai, BLT Desa, Kartu Prakerja, hingga bantuan kuota internet bagi siswa, mahasiswa, tenaga pendidik dan dosen, serta perpanjangan diskon listrik. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.