Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Pagi rupiah kembali menguat. Mata uang Garuda naik 0,04 persen di level Rp 14.470 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.476 per dolar AS.
Kali ini, Rupiah menguat bersama yuan China 0,06 persen, dolar Singapura 0,03 persen, dan yen Jepang 0,14 persen.
Berita Terkait : Rupiah Masih Lemas Dihantam Corona
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya turun 0,02 persen ke posisi 92,193. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,06 persen ke level Rp 17.181, terhadap poundsterling Inggris melemah 0,10 persen ke level Rp 20.087, dan terhadap dolar Australia juga turun 0,21 persen ke level Rp 10.936.
Direktur TRFX Garuda, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar melemah terhadap mata uang lainnya, menghentikan kenaikan baru-baru ini. Ini terjadi pasca laporan pekerjaan AS terbaru meredakan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS yang lebih awal dari perkiraan.
Berita Terkait : Persija Lepas Sutan Zico Ke PSG Jati
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) penetapan suku bunga Fed, yang akan dirilis akhir pekan ini.
“Risalah akan diteliti dengan cermat karena pada pertemuan ini The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang dimulai pada 2023, dalam perubahan hawkish yang mengejutkan dalam kebijakan moneternya," jelasnya dalam laporan yang dikutip, Selasa (6/7).
Berita Terkait : Jatim Terbanyak Innalillahi
Dari sisi dalam negeri, pasar merespon positif Isu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang sudah diterapkan pemerintah akibat lonjakan kasus Covid-19.
Untuk itu Ibrahim memproyeksi sepanjang hari ini rupiah kemungkinan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 14.450-Rp 14.520 per dolar AS. [DWI]
Tags :
Berita Lainnya