Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bank Mandiri Ramal Pertumbuhan Kredit Paling Banter 5 Persen

Minggu, 11 Juli 2021 07:22 WIB
Bank Mandiri. (Foto : Istimewa).
Bank Mandiri. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meramal pertumbuhan kredit nasional rendah tahun ini baka­lan rendah. Mengingat, peningkatan pesat kasus Covid-19 yang selalu di atas 20 ribu kasus per hari sejak Juni 2021.

“Pertumbuhan kredit kemungkinan bisa lebih rendah dari perkiraan awal kami, yaitu 5 persen pada 2021,” kata Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Dukung Penanganan Covid-19, Bank Mandiri Salurkan 15 Ribu Paket Vitamin Buat Nakes

Menurut Andry, peningka­tan kasus Covid-19 seperti yang terjadi saat ini adalah faktor risiko terbesar. Karena akan mengakibatkan laju pemulihan ekonomi terhambat akibat restriksi mobilitas. Sehingga konsumen menahan belanja dan juga kegiatan produksi menurun.

Bercermin pengalaman kenaikan kasus Covid-19 pada Januari 2021, yakni setelah periode libur Natal dan Ta­hun Baru, diperlukan waktu tiga bulan untuk menurunkan kasus harian mencapai angka normal, sebanyak 5-6 ribu kasus per hari.

Baca juga : Risma: Pekan Ini... Paling Lambat Pekan Depan Ya!

Pihaknya melihat total penyaluran kredit perbankan pada April 2021 tercatat mem­baik. Ini terlihat dari terkontraksi penyaluran kredit yang lebih kecil, yakni -2,3 persen year on year (yoy) dibanding Maret 2021 -3,8 persen yoy.

“Kontraksi penyaluran kredit menunjukkan proses pemulihan perekonomian mulai berjalan. Sehingga mendo­rong permintaan kredit secara perlahan,” kata Andry.

Baca juga : PPKM Darurat, Kemendagri Minta Pemda Percepat Penyaluran Bansos

Dari catatan Bank Mandiri, saat ini kredit produktif masih terkontraksi alias minus 3,3 persen pada April 2021. Hal ini berbeda dengan kredit konsumtif yang mengalami perbaikan atau tumbuh 0,3 persen yoy.

Sembilan dari 17 sektor usaha masih mengalami penurunan penyaluran kredit pada April 2021. Berdasarkan lapangan usaha, kredit ke sek­tor listrik, air, dan gas serta sektor perantara keuangan terkontraksi paling dalam pada April 2021, yaitu -21,1 persen yoy. Disusul oleh sek­tor pertambangan sebesar -12,6 persen yoy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.