Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mulyani Pidato Di DPR

Diawali Dengan Doa, Diakhiri Dengan Duit

Jumat, 16 Juli 2021 08:17 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan laporan pertanggungjawaban APBN 2020 ke Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung DPR, Senayan, Kamis (15/7). (Foto: Instagram/smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan laporan pertanggungjawaban APBN 2020 ke Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung DPR, Senayan, Kamis (15/7). (Foto: Instagram/smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi "bintang tamu" di DPR, kemarin. Dia datang mewakili Pemerintah dalam Rapat Paripurna ke-23 DPR. Di Rapat Paripurna DPR itu, Sri Mulyani berpidato dengan gaya yang agak beda dari sebelum-sebelumnya. Dia mengawalinya dengan doa yang lumayan panjang. Tapi, di ujung-ujungnya, tetap yang dibicarakan soal duit.

Salah satu agenda Rapat Paripurna ini adalah penyampaian RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2020. Acara dimulai sekitar pukul 10.45 WIB, setelah dibuka Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Setelah itu, Sri Mulyani langsung mendapat giliran naik panggung. Setelah dipersilakan Dasco, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, bergegas ke mimbar, di samping meja Pimpinan Sidang. Sri Mulyani tidak seperti biasanya, yang energik. Kemarin, ia agak kurang bergairah. Wajahnya terlihat agak sendu.

Di awal pidatonya, Sri Mulyani mengajak semua anggota Dewan untuk berdoa bersama agar badai Corona segera berlalu. "Marilah kita semua terus memanjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar pandemi ini bisa segera berakhir, dan bisa kita atasi dengan baik," serunya.

Wanita yang beberapa kali mendapat penghargaan Menteri Keuangan terbaik ini menambahkan, lonjakan kasus Corona yang terjadi telah menimbulkan banyak efek negatif. "Kami telah menyaksikan gelombang kenaikan kasus yang luar biasa sehingga mengancam kemampuan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, serta menciptakan tekanan sosial dan dampak negatif bagi masyarakat," imbuhnya.

Setelah itu, baru dia bicara soal anggaran. Paparannya detail. Sri Mulyani merinci, realisasi anggaran belanja tahun lalu mencapai Rp 2.595,4 triliun atau 94,7 persen dari yang ditetapkan APBN 2020. Rinciannya: belanja Pemerintah Pusat Rp 1.832,9 triliun (92,8 persen dari pagu) dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 762,5 triliun (99,8 persen).

Sri Mulyani mengklaim, belanja negara dapat dirasakan masyarakat di berbagai bidang. Di infrastruktur, telah terbangun irigasi sepanjang 280,84 kilometer (km), jalan baru 280,18 km, jembatan 7.669,6 meter, rel kereta api 452,3 km, pemasangan jaringan gas sebanyak 135.286 sambungan rumah di 23 kabupaten/kota, dan 45 bendungan.

Di bidang pendidikan, penyaluran bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 16,18 juta siswa, Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 845,36 ribu mahasiswa, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kementerian Agama bagi 8,72 juta siswa. Subsidi kuota internet hingga 35,6 juta penerima melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan 6,7 juta penerima melalui Kemenag.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.