Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pakai Jurus Ini, BI Sukses Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

Jumat, 3 Mei 2019 16:30 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat eluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II-2018 yang mengusung tema “Penguatan Intermediasi di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Gedung Bank Indonesia, Jumat (3/5). (Foto: Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat eluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II-2018 yang mengusung tema “Penguatan Intermediasi di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Gedung Bank Indonesia, Jumat (3/5). (Foto: Bank Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Di tengah ketidakpastian global, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia  sepanjang 2018 hingga saat ini dapat terjaga. Ini berkat ramuan kebijakan moneter yang diarahkan untuk menjaga stabilitas, sementara kebijakan lainnya diarahkan lebih akomodatif dalam mendorong permintaan domestik, termasuk kebijakan makroprudensial.

“Bagaimana jamu pahit berupa kenaikan suku bunga kebijakan di sisi moneter tidak berdampak pada kenaikan suku bunga kredit perbankan karena Bank Indonesa memberikan jamu manis di sisi kebijakan makroprudensial,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, saat meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II-2018 yang mengusung tema “Penguatan Intermediasi di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Gedung Bank Indonesia, Jumat (3/5). 

Perry menjelaskan, kebijakan makroprudensial akomodatif yang didukung oleh koordinasi dan kerja sama yang erat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan otoritas terkait lainnya menunjukkan hasil positif. Di mana intermediasi terus tumbuh membaik, permodalan bank tinggi dan risiko likuiditas terjaga dengan baik, serta indeks SSK tetap terjaga dalam zona aman. 

Baca juga : Pasokan Cukup, Harga Cabe Cs Stabil Hingga Lebaran

Sepanjang semester II-2018, kata dia, Bank Indonesia memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif dengan melakukan pelonggaran kembali Rasio Loan to Value/Financiang to Value (LTV/FTV) untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) berupa pelonggaran besaran rasio LTV/FTV untuk fasilitas kredit pertama, pelonggaran fasilitas inden, dan pelonggaran termin pembayaran. Kemudian, penyempurnaan ketentuan GWM LFR menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) untuk mendorong intermediasi perbankan.

Bank Indonesia juga menerapkan instrumen Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan. Selanjutnya, mempertahankan besaran CCB pada level 0 persen dan secara konsisten senantiasa berupaya mengembangkan UMKM.

Ke depan, Perry memperkirakan SSK Indonesia akan tetap terjaga. Pertumbuhan kredit dan DPK perbankan diperkirakan dalam kisaran 10-12 persen dan 8-10 persen. Selain itu, Siklus keuangan yang telah menunjukkan arah ekspansi, diperkirakan akan terus menguat dan kinerja korporasi non-keuangan juga terjaga dan terus melanjutkan ekspansi. 

Baca juga : KPU Imbau Sudahi Saling Klaim Kemenangan

"Optimisme tersebut didukung oleh kebijakan Bank Indonesia untuk melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif," katanya.

Dia menambahkan, Bank Indonesia akan tetap berkomitmen untuk melakukan penguatan intermediasi yang didukung dengan permodalan dan likuiditas yang memadai. Selain evaluasi kebijakan rasio LTV/FTV secara berkala akan dievaluasi, kebijakan RIM juga akan terus ditinjau ulang untuk mendorong intermediasi yang bersifat wholesale. 

"Ketentuan PLM akan terus dipantau, dan CCB juga akan terus dioptimalkan. Penguatan surveilans terhadap bank-bank besar dan korporasi akan terus dilakukan, termasuk penguatan pemantauan risiko di luar perbankan. Pemanfaatan data National and Regional Balance Sheet (NBS/RBS) akan terus dioptimalkan," tukasnya.

Baca juga : Bulog Sukses Digitalisasi Sistem Pergudangan

Dalam buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II-2018 terdapat 3 aspek penyempurnaan dibandingkan dengan buku KSK edisi sebelumnya. Yaitu berupa  penguatan analisis makro financial linkage berupa hubungan sektor keuangan domestik dengan kondisi makro global dan domestik. Kemudian, pengayaan dimensi analisis melalui penggabungan analisis time series (prosiklikalitas) dengan cross section (keterkaitan antar elemen dalam sektor keuangan). Dan terakhir penekanan pada penyajian analitikal dibandingkan dengan pemaparan perkembangan sistem keuangan. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.