Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Raup Profit Saat Covid
PT HIS Milik Abdussamad Siap Melantai Di Bursa Efek
Selasa, 27 Juli 2021 14:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Hasnur International Shipping Tbk (HIS) tetap berlayar di tengah badai Covid-19. Bahkan perusahaan milik H. Abdussamad Sulaiman ini tetap meraih profit di tengah pandemi.
Direktur Hasnur Internasional Shipping Soma Ariyaka menjelaskan, meski diterpa pandemi Covid-19, kinerja keuangan tiga tahun belakangan ini cukup stabil. Pendapatan usaha meningkat di tahun 2019 menjadi Rp 373,523 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 363,776 miliar. Sedangkan di tahun 2020 menurun 17 persen menjadi Rp 310,349 miliar.
"Hal tersebut dikarenakan penurunan jumlah cargo angkut yang menjadi imbas negatif pandemi Covid-19," ujar Soma Ariyaka usai keterangan pers, Senin (26/7).
Memang secara global, pandemi ini berdampak buruk pada banyak dunia usaha. Namun usaha cargo tetap memberikan profit bagi PT HIS. Untuk diketahui, secara segmen pendapatan perseroan dibagi menjadi dua yaitu pelayaran dan cargo atau bongkar muat.
Baca juga : Kendalikan Mobilitas Saat Idul Adha, Menhub Blusukan Di Tol Cikampek
"Dalam tiga tahun terakhir untuk segmen pelayaran memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan dengan rata-rata sebesar 95,66 persen per tahun," jelas Soma.
Pertumbuhan gross profit margin (GPM) dalam tiga tahun belakangan juga menunjukkan peningkatan, dimana GPM pada tahun 2018 sebesar 16,87 persen naik menjadi 18,3 persen dan 20,7 persen pada tahun 2020. Sehingga GPM rata-rata sebesar 18,63 persen per tahun.
Sedangkan net profit margin (NPM) sebesar 7,79 persen pada tahun 2018, naik menjadi 8,15 persen. Lalu pada tahun 2020 NPM turun menjadi 6 persen. "Ini disebabkan oleh pandemi Covid-19," tuturnya.
Sepanjang tahun 2020 total aset perseroan tercatat Rp 378,40 miliar, dengan total liabilitas pada tahun 2020 mencapai Rp 129,372 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat mencapai Rp 249,025 miliar.
Baca juga : Positif Covid-19, Pecatur Susanto Megaranto Terhenti Di Putaran Kedua
Direktur Utama HIS Jayanti Sari memastikan, akan mengembangkan usaha dan entitas anak perusahaan. Untuk memaksimalkan rencana tersebut perseroan siap melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rencana IPO dilakukan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Penawaran awal saham HIS dilakukan dengan rentang harga Rp 230 sampai Rp 300 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 121-158 miliar.
"Rencana penggunaan dana dari IPO ini akan dialokasikan seluruhnya untuk pengembangan usaha PT HIS dan entitas entitas anak perusahaan," katanya.
Rinciannya, sebanyak 46 persen dari hasil IPO untuk belanja modal untuk membeli 3 set armada kapal dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar.
Baca juga : Sesalkan Pelonggaran Lebih Cepat, PM Belanda Minta Maaf
Selanjutnya, 23 persen dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak HRT dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan. "Sebanyak 31 persen akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional," tukasnya.
Sekadar informasi, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk atau HIS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut. PT HIS berdiri pada 14 Desember 2009. Sebagai anak usaha dari Hasnur Group. Hasnur Group, adalah sebuah kelompok usaha yang didirikan oleh pengusaha asal Kalimantan Selatan Almarhum H. Abdussamad Sulaiman HB Dan Hj. Nurhayati. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya