Dark/Light Mode

Bantu Tangani Covid, KAI Gratiskan Angkutan Oksigen 80 Ton

Kamis, 5 Agustus 2021 15:21 WIB
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kiri) dan Dirut KAI Didiek Hartantyo (tengah) saat menyaksikan kedatangan oksigen dari Singapura yang diangkut menggunakan 4 gerbong ISO Tank, di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (5/8). (Foto: Dok. KAI)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kiri) dan Dirut KAI Didiek Hartantyo (tengah) saat menyaksikan kedatangan oksigen dari Singapura yang diangkut menggunakan 4 gerbong ISO Tank, di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (5/8). (Foto: Dok. KAI)

 Sebelumnya 
Didiek juga berharap kerja sama yang dibangun antara KAI dengan Kemenkes dapat berlangsung baik serta saling bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Di samping pengiriman oksigen secara gratis, KAI juga menjalankan vaksinasi gratis di stasiun-stasiun KA Jarak Jauh dan KRL Jabodetabek. Tujuannya untuk mempercepat vaksinasi bagi masyarakat sehingga Herd Immunity segera terbangun sesuai harapan pemerintah.

Baca juga : Kemenkeu: Pengawasan Anggaran Vaksin Ketat

“Kami berharap langkah KAI ini bisa membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, sehingga pandemi segera teratasi dan kita dapat kembali ke masa-masa kehidupan yang normal,” ujar Didiek.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sebelum pandemi, untuk Jawa-Bali dibutuhkan oksigen sebanyak 400 ton sehari, namun pada saat pandemi terutama beberapa waktu belakangan ini terjadi peningkatan, maka kebutuhan oksigen meningkat 4-5 kali.

Baca juga : Bantu Selamatkan Pasien Covid, Tanoto Foundation Sumbang 3.000 Unit Oxygen Concentrator

"Evaluasi yang kami lakukan, tidak mudah untuk mendistribusikan dan pengadaaan oksigen ke seluruh rumah sakit. Salah satu wujud nyata Instansi/BUMN turut serta berkolaborasi dalam pengadaan kebutuhan oksigen tersebut, seperti apa yang sudah dilakukan oleh PT KAI hari ini. Saya ucapkan terima kasih kepada PT KAI atas bantuannya mengantar oksigen untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur,” ujar Dante.

Dante mengatakan transportasi kereta api lebih unggul dari sisi kecepatan dibandingkan angkutan darat lainnya.

Baca juga : Budidaya Yang Baik Hasilkan Pisang Kualitas Ekspor

“Jika diantar dengan transportasi bus akan memakan waktu 24-36 jam. Dengan moda transportasi kereta api ini, maka kecepatannya berkali-kali lipat. Kita bisa memotong rantai kecepatan distribusi itu menjadi lebih cepat," ucap Dante.

Pada masa PPKM Level 4 ini, KAI melalui anak usahanya KAI Logistik menghadirkan promo dengan menggratiskan biaya angkutan oksigen dan tabung oksigen kosong menggunakan Kereta Api untuk kepentingan non komersial. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.