Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KSSK: Ekonomi Terus Membaik Meski Ada Varian Delta

Jumat, 6 Agustus 2021 15:17 WIB
Rapat KSSK. (Foto: ist)
Rapat KSSK. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, kinerja triwulan II-2021 berada dalam kondisi normal di tengah meningkatnya kembali kasus varian Delta Covid-19. 

KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, sepakat memperkuat sinergi. 

Hal tersebut guna menjaga SSK dan terus mempertahankan momentum pemulihan ekonomi dalam Rapat Berkala KSSK III tahun 2021 yang diselenggarakan pada Jumat (30/7), melalui konferensi video.  

Menkeu Sri Mulyani menyatakan, tren perbaikan kinerja ekonomi global berlanjut pada triwulan II-2021, terutama ditopang oleh terus menguatnya kinerja ekonomi AS dan China. Realisasi pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan II-2021 mencapai 12,2 persen yoy sejalan dengan meningkatnya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur, relatif tingginya laju inflasi, dan menurunnya initial jobless claim menuju ke level pra-pandemi. 

Baca juga : Agar Ekonomi On The Track, Ini Rekomendasi Banggar DPR

Sementara itu, ekonomi Singapura dan China pada triwulan II-2021 juga kembali mencatat pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 14,3 persen dan 7,9 persen yoy. Perkembangan ekonomi tersebut turut berdampak pada meningkatnya transaksi perdagangan global dan harga komoditas. 

Selanjutnya, ekspektasi pemulihan global ke depan masih ditopang oleh langkah-langkah sejumlah negara maju yang masih mempertahankan stimulus fiskal dan moneter. "Tapi di tengah optimisme tersebut, sejumlah negara kembali menghadapi penyebaran varian Delta Covid-19, di antaranya Inggris, Belanda, Malaysia, China, dan Thailand," imbuh Menkeu.

Momentum penguatan kinerja ekonomi global dan kebijakan countercyclical Pemerintah serta kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif telah mampu mendorong berlanjutnya arah pemulihan ekonomi nasional. 

Ia mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 tercatat 7,07 persen yoy, melanjutkan perbaikan yang telah terjadi hingga triwulan I-2021. Perkembangan tersebut menunjukkan arah dan strategi pemulihan ekonomi Indonesia yang baik. 

Baca juga : Menpora: Olimpiade Harus Jadi Sasaran Utama

Realisasi belanja negara yang tumbuh relatif tinggi (9,38 persen yoy) pada semester I-2021, baik dalam bentuk belanja barang, program bansos, maupun belanja modal memberikan dorongan yang cukup signifikan pada komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi pemerintah triwulan II-2021 tumbuh tinggi 8,06 persen yoy. 

Sementara itu, konsumsi masyarakat, yang mencakup sekitar 55 persen dari total PDB, mampu tumbuh 5,93 persen. Selain faktor base effect momentum Ramadan dan Idul Fitri, berbagai kebijakan Pemerintah dalam mendukung daya beli masyarakat melalui program bansos, diskon tarif listrik, relaksasi PPnBM kendaraan bermotor, relaksasi PPN DTP perumahan, serta relatif terkendalinya inflasi, telah berperan besar mendorong konsumsi masyarakat. 

"Prospek pemulihan ekonomi nasional ke depan sangat terkait erat dengan proses penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19. Memasuki triwulan III 2021, perekonomian nasional dihadapkan pada tantangan meningkatnya penyebaran varian Delta Covid-19," sebutnya. 

Sri Mulyani memastikan, KSSK terus memperkuat koordinasi  mengidentifikasi dan mengantisipasi berbagai potensi risiko yang muncul akibat lonjakan kasus varian Delta Covid-19. Perkembangan korporasi di berbagai level dan sektor usaha juga menjadi salah satu fokus monitoring KSSK, termasuk identifikasi lebih dini atas potensi risiko yang mengancam keberlangsungan usaha korporasi serta risiko spillover effect terhadap SSK. 

Baca juga : Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Ekonom: Jadi Kabar Baik Di Tengah Pandemi

Berdasarkan pemantauan dan identifikasi tersebut akan dilakukan koordinasi dan sinergi lembaga anggota KSSK dalam upaya antisipasi dan mitigasi dampak yang mungkin timbul. Koordinasi dan sinergi tersebut, tidak hanya terbatas pada lembaga anggota KSSK, namun akan diperluas dengan Kementerian/Lembaga dan/atau Otoritas lain apabila diperlukan. 

"Melalui koordinasi dengan lembaga di luar KSSK, diharapkan tercipta keselarasan kebijakan yang mendukung efektivitas implementasi. Dan tercapainya tujuan dari masing-masing kebijakan demi menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.