Dark/Light Mode

Bahlil: OSS Bukan Kaleng-kaleng, Kalau Ada Trouble, Saya Dan Indosat Tanggung Jawab

Senin, 9 Agustus 2021 16:02 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat peluncuran OSS Berbasis Risiko di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (9/8). (Foto: YouTube)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat peluncuran OSS Berbasis Risiko di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (9/8). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, tingkat keberhasilan sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko mencapai 83 persen.

"Insya Allah tingkat keberhasilan aplikasi ini 83 persen, 17 persen masih penyesuaian," kata Bahlil dalam peluncuran OSS berbasis risiko oleh Presiden Jokowi di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (9/8).

OSS Berbasis Risiko dibangun sejak Maret 2021, setelah penandatanganan Peraturan Pemerintah (PP) soal implementasi UU Cipta Kerja.

Baca juga : Merasa Lalai Awasi Anak Buah, Edhy Prabowo Nggak Lari Dari Tanggung Jawab

Sistem tersebut dirancang oleh perusahaan seluler PT Indosat Tbk (ISAT).

"Jujur kami sampaikan yang kerjakan ini adalah Indosat, jadi bukan perusahaan kaleng-kaleng Pak. Kalau ada trouble, Indosat dan Menteri Investasi akan bertanggung jawab," ujar Bahlil di hadapan Jokowi. 

Bahlil menambahkan, sistem OSS Berbasis Risiko telah diuji sejak Rabu(4/8) lalu, dan diklaim sudah stabil.

Baca juga : Blusukan Di Lampung, Menteri Kelautan Prancis Tinjau Program Kerja Sama Ilmiah Ganggang Laut Beracun

Aplikasi tersebut akan menghubungkan empat aspek, yakni aplikasi ruang lingkup kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga dan di Kementerian Investasi sendiri.

Mengingat sistem tersebut hanya bisa berjalan selama ada koneksi internet, Bahlil menyampaikan,  implementasi sistem tersebut sangat mungkin terjadi. Terutama, di daerah-daerah minim pasokan listrik serta daerah-daerah yang belum memadai jaringan internetnya.

"Jadi kita bikin ada yang namanya online full dan semi online. Jadi kalau daerah-daerah yang listriknya enam jam per hari, dia akan urus izin saat listrik dinyalakan. Tapi daerah-daerah yang listriknya nggak ada, internetnya nggak ada, ini kita lagi merumuskan dengan Indosat agar betulbetul implementasi OSS ini bisa berjalan," pungkas Bahlil. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.