Dark/Light Mode

LP3ES Buka Sekolah Demokrasi Angkatan III

Jumat, 13 Agustus 2021 20:11 WIB
Ketua Dewan Pengurus LP3ES Didik J. Rachbini. (Foto: ist)
Ketua Dewan Pengurus LP3ES Didik J. Rachbini. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - LP3ES akan mengadakan pembukaan sekolah demokrasi LP3ES yang bekerjasama dengan Universitas Diponegoro yang akan dilangsungkan dari 12-19 Agustus 2021. Ini adalah sekolah demokrasi angkatan ketiga, setelah yang pertama pada Februari 2020 dan angkatan kedua pada Agustus 2020.

Walaupun pendaftaran dibuka dalam waktu relatif singkat, namun ada 273 calon peserta Sekolah Demokrasi dari Aceh hingga Papua yang kemudian pada tahap seleksi administrasi terpilih 204 calon peserta. Lalu, pada tahap seleksi akhir dengan mempertimbangkan tulisan, latar belakang aktivisme, gender dan tempat asal terpilih lah 41 orang peserta Sekolah Demokrasi Angkatan III. 

Seperti biasa, para peserta yang lolos berasal dari unsur yang beragam yaitu akademisi, mahasiswa, jurnalis, pengurus partai politik, tokoh masyarakat/agama, aktivis penyelenggara pemilu, hakim dan anggota legislatif. Uniknya, Sekolah Demokrasi angkatan III ini didominasi oleh anggota LSM/NGO dan penyelenggara pemilihan umum. Dari sisi domisili mereka berasal dari Aceh sampai Papua. Dari sisi gender, lebih dari 30% peserta yang terpilih adalah perempuan.

Baca juga : Gugatan Kubu AHY Soal KLB Demokrat Ditolak Pengadilan

Layaknya tiap angkatan memiliki daya tarik tersendiri, demikian pula Sekolah Demokrasi angkatan III ini. Pertama, rangkaian Sekdem kali ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan untuk memperingati ulang tahun emas LP3ES yang ke-50 pada 19 Agustus nanti. 

LP3ES sudah dikenal sebagai lembaga yang telah melahirkan, dan pernah disinggahi, nama-nama besar seperti: Nono Makarim, Ismid Hadad, Emil Salim, Ali Wardhana, Suhadi Mangkusuwondo, Selo Soemardjan, Koentjaraningrat, Soe Hok Gie, Ong Hok Ham, Ignas Kleden, Abdurrahman Wahid, Dawam Rahardjo, Daniel Dhakidae, Julia Suryakusuma dan banyak lainnya.

Mereka adalah para intelektual yang pernah menerangi langit pemikiran Indonesia. Warisan pemikiran mereka, dengan segala keluasan dan tak terhindarkan keterbatasannya, masih hidup di dalam batin generasi pemikir Indonesia sesudahnya. Hingga hari ini. 

Baca juga : Menaker, Pengusaha Plus Pekerja Deklarasi Menang Lawan Corona

Selain itu, menjadi lebih spesial lagi karena penutupan sekolah demokrasi akan diiringi oleh peluncuran buku yang berasal dari forum diskusi mingguan yang berlangsung dari Oktober 2020-Juni 2021 melibatkan 134 ilmuwan sosial politik dari seluruh dunia (91 laki-laki dan 43 perempuan). Dari 134 ilmuwan tersebut, 77 orang (58 laki-laki dan 19 perempuan) di antaranya menuliskan refleksi kritis yang kemudian terangkum dalam buku bertajuk: Demokrasi Tanpa Demos, Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik Tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia. 

Para penulis tidak hanya ilmuwan sosial politik dari Indonesia, namun juga 19 Indonesianist dari berbagai negara: Kanada, Australia, Norwegia, Jerman, China, Singapura, Inggris, Amerika, Belanda, Perancis, dan Jepang. 

Ketiga, sekolah demokrasi angkatan ketiga ini mencoba mendorong agenda demokrasi lebih jauh dari dua sekolah demokrasi sebelumnya. Jika pada Sekdem I dan II kita mendorong tumbuhnya kesadaran secara luas tentang kemunduran demokrasi dan untuk itu maka perlu “menerbitkan spirit demokrasi ke seluruh pelosok negeri”, maka kali ini dengan makin banyaknya alumni kita mendorong terwujudnya generasi baru untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia. 

Baca juga : Lelaki Berdaster Curi Bus Sekolah, Ditangkap Polisi

Pada sambutannya di awal acara, Didik J. Rachbini selaku Ketua Dewan Pengurus LP3ES menyebutkan bahwa lembaga ini memiliki pengalaman yang sangat mumpuni dalam ranah pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas demokrasi. 30 tahun yang lalu, LP3ES menyelenggarakan Sekolah Media untuk membangun pilar keempat demokrasi -menghasilkan kader seperti sekaliber Dahlan Iskan. Oleh karena itu, tidak mengherankan Sekdem pun bersifat eksklusif, dalam artian pesertanya harus melalui proses seleksi yang sangat ketat. Hal tersebut demi mewujudkan iklim diskusi yang kental dan efektif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU