Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos Apindo Dorong Kebut Vaksinasi

Minggu, 22 Agustus 2021 07:10 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani. (Foto : Istimewa).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani memprediksi pemang­kasan anggaran PEN bakal berim­bas ke dunia usaha.

“Hingga saat ini, pengusaha belum merasakan insentif secara maksimal dari program PEN yang dijalankan Pemerintah,” kata Hariyadi, Jumat (20/8).

Namun, Hariyadi mengaku tak terlalu mengkhawatirkan pemang­kasan PEN, asalkan penanganan pandemi cepat diselesaikan.

Baca juga : Kemudahan Berbisnis Dorong Investasi Asing Ke Tanah Air

Menurut Bos Sahid Group ini, sudah hampir 15 kali PSBB (Pem­batasan Sosial Berskala Besar) PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang ditetapkan Pemerintah, tapi stimulus dana PEN belum sepenuhnya mampu menjangkau pelaku usaha.

Hariyadi menuturkan, banyak negara berhasil menekan laju penularan lewat program vaksi­nasi. Untuk itu, diharapkannya, program vaksinasi dilakukan secepat mungkin.

“Mau sebesar apapun dana PEN, nggak akan berpengaruh signifi­kan untuk dunia usaha karena pergerakan masih dibatasi dengan kebijakan PPKM,” ujarnya.

Baca juga : Kosgoro 1957 Buka 7 Sentra Vaksinasi Di Cirebon

Koordinator Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Ka­din) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, dukungan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk anggaran PEN harusnya perlu ditambah bukan malah dipotong.

Shinta berharap, di tengah pe­mangkasan anggaran PEN, Pemer­intah meningkatkan iklim usaha dan investasi. Khususnya imple­mentasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan begitu, arus investasi lebih deras masuk ke Indonesia.

Selain itu, Wakil Ketua Apindo ini menekankan, yang paling terpenting dan paling utama saat ini yakni pengendalian Covid- 19. Sebab, pandemi masih men­jadi faktor utama ketidakpastian ekonomi dunia maupun Indo­nesia.

Baca juga : Menlu: Indonesia Terus Suarakan Kesetaraan Vaksin

Dia menceritakan, kondisi in­dustri Tanah Air saat ini sedang berada dalam tren pertumbuhan. Terlihat dari purchasing manag­ers index (PMI) di level 47,8 pada Oktober 2020. Angka ini naik sedikit dari posisi Septem­ber 2020 yang berada di level 47,2 meski masih di bawah rata-rata yang di level 50.

Menurutnya, dana PEN masih diperlukan karena kinerja indus­tri nasional masih di bawah rata-rata atau under perform pada tahun 2021,”tutupnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.