Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Walau Yakin Ekonomi Tahun Ini Membaik
Bos Himbara Kompak Antisipasi Risiko Tinggi
Sabtu, 4 September 2021 06:44 WIB
Sebelumnya
Bank & Nasabah Sehat
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar menilai positif perpanjangan restrukturisasi hingga Maret 2023 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bentuk dukungan otoritas agar memastikan nasabah dan bank sama-sama sehat.
“Cadangan diperkuat, bahkan diimbau bank tidak boleh bayar dividen jika cadangan tak cukup. Bank ke depan harus sehat,” tandas Royke.
Baca juga : Kapolri Bagikan Sembako Hingga Sosialisasi Aplikasi PeduliLindungi
Royke menyebutkan, pihaknya melakukan pencadangan untuk mengantisipasi risiko Non Performing Loan (NPL) mencapai 215,3 persen pada paruh pertama tahun ini, atau naik dari sebelumnya 214,1 persen.
Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo bilang, relaksasi yang lebih panjang diberikan demi menyelamatkan nasabah dan bank.
“Di sektor perumahan, selain memperpanjang restrukturisasi, juga menjadi support perumahan dalam menurunkan risiko Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan pembelian rumah,” terangnya.
Baca juga : Bantu Pulihkan Ekonomi, Parfum Inoku Ajak Masyarakat Wirausaha Mandiri
Himbara telah melakukan restrukturisasi dengan outstanding di Juni 2021 hingga Rp 403,99 triliun untuk 3,3 juta nasabah. Dengan porsi terbesar 64,53 persen diberikan kepada UMKM dan sisanya 35,47 persen ke segmen wholesales.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengamini kinerja keuangan di kuartal II-2021 menunjukkan perbaikan. Fungsi intermediasi perbankan mulai pulih. Hal tersebut terlihat dari kredit perbankan terutama didorong oleh bank BUMN di atas 5 persen.
“Perbaikan nampaknya akan berlanjut pada semester II-2021. Dengan rata-rata kredit perbankan diperkirakan tumbuh 5 sampai 6 persen hingga akhir 2021,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Agar Ekonomi On The Track, Ini Rekomendasi Banggar DPR
Meski begitu, lanjut Piter, hal tersebut sangat bergantung pada bagaimana dampak PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Selain itu, tergantung percepatan vaksinasi.
Piter berharap, di masa pemulihan, industri menjaga kualitas asset serta mempercepat penetrasi layanan digital. Serta, memperluas pembiayaan ke sektor-sektor yang memang tengah pulih. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya