Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Jurus Kredivo Tingkatkan Jumlah Penggunanya

Rabu, 22 September 2021 21:48 WIB
Kredivo. (Foto: ist)
Kredivo. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Platform pembiayaan digital, Kredivo mengklaim mampu membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60 persen dari total penggunanya sejak berdiri pada 2016.

General Manager Kredivo, Lily Suriani mengatakan, beberapa hal yang diterapkan dalam memberikan kredit yang sehat adalah, responsible lending. Yaitu menerapkan bunga rendah di industri yang rasional dan terjangkau, selektif dalam menyalurkan kredit yang dibuktikan dengan tingkat gagal bayar konsumen yang rendah.

“Kami memberikan limit kredit secara proporsional sesuai dengan tenor dan kemampuan membayar konsumen," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/9).

Kemudian, Kredivo menerapkan smart spending, melalui berbagai edukasi agar konsumen dapat memanfaatkan pinjaman secara bijak untuk kebutuhan esensial maupun penunjang produktivitas. 

Baca juga : Tingkatkan Nilai Tambah Olahan Cabe Dengan Metode Pengeringan

Selain itu, regulator dan asosiasi juga terus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif, diantaranya dengan meningkatkan perlindungan konsumen dan keamanan data bagi pelaku fintech lending legal. 

Salah satunya melalui integrasi antara Fintech Data Center (FDC) dengan Pusdafil. Sehingga nantinya, pelaku fintech lending legal mampu mengetahui portofolio calon peminjam, melakukan credit assessment, dan dapat mencegah potensi kredit bermasalah. 

"Selain itu, melalui integrasi ini, identitas para peminjam di fintech lending legal juga semakin terjamin," sebut Lily. 

Kredivo, lanjut Lily memberikan, beberapa langkah yang dapat diikuti agar terhindar dari transaksi bodong yang dilakukan oleh oknum pinjol ilegal. Pertama, masyarakat harus mampu membedakan antara fintech lending legal dan pinjol ilegal .

Baca juga : Ini Tiga Prioritas Penggunaan Dana Desa 2022

"Sebelum bertransaksi, pastikan selalu platform pembiayaan tersebut sudah terdaftar resmi di OJK," imbaunya. 

Dalam hal ini, OJK juga bekerjasama dengan Google terkait syarat aplikasi pinjaman pribadi di Indonesia yang sering disalahgunakan oleh pinjol ilegal. Terhitung sejak tanggal 28 Juli 2021, Google menambahkan persyaratan tambahan kelayakan bagi aplikasi pinjaman pribadi antara lain berupa dokumen lisensi atau terdaftar di OJK, sehingga pinjol ilegal tidak dapat mengunggah aplikasi mereka di Google. 

Kedua, pahami bunga yang diberlakukan. Konsumen fintech lending harus mempertimbangkan bunga yang diberlakukan setiap penyedia layanan kredit. Pertimbangan ini bisa berdasarkan kemampuan konsumen untuk membayar besaran bunga tersebut, serta apakah masih dalam koridor batas wajar besaran bunga yang ditetapkan oleh OJK.

Ketiga, pelajari hak dan kewajiban transaksi. Karena kata Lily, seringkali konsumen melewatkan penjelasan hak dan kewajiban, padahal informasi tersebut penting untuk dipelajari. "Konsumen harus paham secara keseluruhan mengenai hak dan kewajibannya serta risiko yang akan ditanggung di kemudian hari," ujarnya. 

Baca juga : Tingkatkan SDM Pengemudi, UP Gelar Pelayanan Prima

Keempat, masyarakat harus gunakan aplikasi dari sumber resmi. Sebab, jika aplikasi yang diunduh berasal dari sumber tidak resmi akan berpotensi memberikan akses pada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil data pribadi Anda melalui berbagai malware hingga adware. Selanjutnya kelima, teliti kembali izin akses aplikasi.

Lily menegaskan, mengingat posisi Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan potensi pertumbuhannya yang masih menjanjikan, pihaknya optimistis, ekosistem ekonomi digital di Indonesia akan semakin bertumbuh secara kondusif. 

"Berbagai upaya kolaboratif baik dari pelaku industri, pemerintah, hingga masyarakat sangat dibutuhkan untuk terus mampu beradaptasi pada perubahan, terutama di sektor layanan keuangan digital,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.