Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Potensi Jadi Pemain Besar Dunia, Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Nelayan Bontang
Jumat, 24 September 2021 13:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bertepatan dengan momen Hari Maritim Nasional yang jatuh pada tanggal 23 September, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi mendalam di dunia kemaritiman.
Sebagai kota dengan 70 persen wilayah laut, Bontang yang terletak di Kalimantan Timur telah lama dikenal sebagai kota maritim berkebudayaan industri yang bertumpu pada kualitas sumber daya manusia dan lingkungan hidup.
Baca juga : PUPR Berharap Padat Karya Irigasi Tingkatkan Daya Beli Warga Desa
Saat ini, mayoritas masyarakat maritim di kota Bontang terdiri atas lebih dari 7.000 rumah tangga nelayan perikanan tangkap dan perikanan budidaya pada tahun 2020. Dari jumlah masyarakat maritim tersebut, tentu masih menyimpan potensi untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan.
Sebagai salah satu perusahaan yang bermarkas di Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) produsen Urea terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas masyarakat maritim di kota Bontang.
Baca juga : Pemerintah Diminta Tempuh Langkah Radikal Kurangi Utang
Hal ini terwujud dalam salah satu program pengembangan ekosistem perairan yang dilakukan PKT tertuang pada program Creating Shared Value (CSV) Perusahaan, yang menaungi nelayan-nelayan Kota Bontang pada sektor budidaya Lobster dan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA).
Melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), KJA untuk nelayan binaan PKT ini dibangun dari sisa material pabrik yang dimanfaatkan ulang sebagai bahan baku, baik kayu untuk tiang penyangga serta drum bekas yang telah dinetralisir.
Baca juga : Kapolri Tak Bosan Ingatkan Prokes Ketat Dan Vaksinasi
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, menjelaskan program yang dimulai sejak 2016 ini didasari dari semangat PKT untuk membantu mewujudkan pemberdayaan masyarakat maritim yang mandiri di kota Bontang.
“Sebagai perusahaan BUMN, kami memiliki peran sebagai agen pembangunan, termasuk terhadap masyarakat dan lingkungan. Di Bontang ini, kami melihat tingginya potensi budidaya lobster dan kerapu, yang pada saat itu masih sulit ditemui di kota ini," ujar Rahmad.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya