Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akademisi: Tidak Naikkan CHT Bentuk Dukungan Nyata Pemerintah Terhadap Petani

Jumat, 24 September 2021 14:15 WIB
Petani tembakau. (Foto: Ist)
Petani tembakau. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akademisi menilai keberpihakan pemerintah terhadap petani dan buruh tembakau saat pandemi bisa ditunjukkan dengan tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT).

Ekonom UI Eugenia Mardanugraha menjelaskan, untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan kinerja sektor industri hasil tembakau (IHT), pemerintah diharapkan menunjukkan keberpihakannya pada petani dan buruh.

Baca juga : Rasio Timpang, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Menambah SDM Dokter

"Keberpihakan bisa dengan menunda kenaikan CHT dan harga rokok sampai keadaan industri mulai stabil," ujar Eugenia dalam diskusi yang digelar AMTI, Jumat (24/9).

Dia bilang, di masa pandemi ini negara memang membutuhkan penerimaan untuk mendukung berbagai program pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga : Pertamina Akui Kerek Harga Pertamax Turbo Dan Pertamina Dex

Namun, pemerintah semestinya jangan fokus pada penerimaan saja. Kenaikan cukai, berapapun besarannya, tidak akan membantu untuk menutupi defisit akibat resesi ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

"Kenaikan cukai rokok seharusnya tidak hanya soal penerimaan saja, tapi utamanya soal implikasi pada pekerja dan petani harus diperhatikan," sarannya.

Baca juga : DPR: Sebagai Otak Negara, KSP Butuh Dukungan Anggaran

Dia mengingatkan, dari besarnya penerimaan cukai yang didapat negara, mestinya manfaat tersebut bisa dikembalikan kepada petani, buruh, pekerja, hingga konsumen.

Sebab itu, sudah seharusnya pemerintah bertanggung jawab merealisasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT). Sehingga, ada jaminan petani sejahtera dari cukai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.